More

    5.000 Warga Mulai Tinggalkan Daraya, Suriah

    on

    |

    views

    and

    comments

    Sekitar 5.000 orang yang merupakan kelompok pertama warga Suriah meninggalkan Daraya, Kota Kecil yang terkepung pertempuran Jumat 26 Agustus 2016. Pergerakan warga ini  berdasarkan kesepakatan baru  yang memungkinkan pengungsian warga sipil dan gerilyawan.

    Kendaraan militer menunggu untuk mengawal beberapa bus yang membawa warga ke luar kota itu, yang bentuknya mirip dengan yang digambarkan dalam film Armageddon.

    Ambulans serta rombongan dari Bulan Sabit Merah Suriah menunggu di daerah yang dikuasai pemerintah di kota kecil tersebut untuk mengungsikan 4.000 warga sipil dan sebanyak 700 gerilyawan.

    Persiapan pengungsian dimulai pada Jumat  yang dilakukan dalam beberapa kelompok dan diperkirakan berlangsung empat hari.

    Pada Jumat Kantor Utusan Khusus PBB buat Suriah juga memperingatkan pengungsian yang direncanakan buat petempur dan warga sipil mulai Jumat dari Daraya harus dilakukan dengan sepenuhnya mematuhi hukum kemanusiaan internasional.

    “PBB tidak diajak konsultasi atau terlibat dalam perundingan kesepakatan ini,” kata Kantor Utusan PBB di dalam satu pernyataan tertulis.

    “Penting bahwa warga Daraya dilindungi dalam setiap pengungsian yang berlangsung, dan ini dilakukan secara sukarela,” tambahnya.

    Kantor itu memperingatkan situasi di Daraya, yang telah dikepung sejak 2012, “sangat menyedihkan”.

    Pernyataan tersebut dikeluarkan saat Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dijadwalkan mengadakan pembicaraan di Jenewa guna membahas sejumlah masalah, termasuk masalah Suriah dan Ukraina.

    Pertemuan langsung terakhir antara kedua pejabat itu diperkirakan memberi dorongan baru bagi pembicaraan antara orang-Suriah dalam upaya menengahi penyelesaian politik bagi konflik lima-tahun tersebut.

    Kantor Utusan PBB itu mendesak anggota Kelompok Internasional Pendukung Suriah, terutama ketua bersamanya, Amerika Serikat dan Rusia, agar menjamin bahwa kesepakatan tersebut menghormati standard perlindungan dan hukum kemanusiaan internasional.

    Pengungsian itu adalah bagian dari kesepakatan yang dicapai pada Kamis antara gerilyawan bersenjata dan militer pemerintah. Kesepakatan tersebut memungkinkan lebih dari 4.000 warga sipil diungsikan ke tempat permukiman pengungsi di daerah yang dikuasai pemerintah.

    Kantor berita resmi Suriah, SANA melaporkan sebanyak 700 gerilyawan akan menyerahkan senjata sedang dan berat mereka, dan bergerak ke Provinsi Idlib di bagian barat-laut Suriah dan kubu kelompok Jaish Al-fatah.

    Gerilyawan yang tak ingin mengungsi dapat tetap berada di dalam kota kecil itu, setelah menyelesaikan catatan kejahatan mereka dengan pemerintah, kata kelompok pemantau Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia. Warga sipil yang ingin tetap tinggal akan diberi bantuan medis.

    Daraya telah berada di luar kekuasaan pemerintah sejak 2012, tapi belakangan dikepung oleh pasukan Pemerintah Suriah.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this