Pejabat pertahanan Amerika Serikat mengatakan kapal perusak berpeluru kendali USS Nitze telah dicegat oleh empat kapal cepat Iran di dekat Selat Hormuz pada Selasa 23 Agutus 2016.
Destroyer Amerika itu beroperasi di perairan internasional di samping USS Mason ketika empat Iran kapal Korps Pengawal Revolusi melakukan “pencegatan kecepatan tinggi ” dari Nitze.
“Ini jenis tindakan yang tidak aman dan tidak profesional yang dapat menyebabkan eskalasi dan salah perhitungan, yang mungkin memerlukan tindakan defensif tambahan,” kata Cmdr. Bill Urban, pejabat urusan publik US Naval Forces Command Central, sebagaimana dikutip Stars and Stripes Rabu.
“Komandan memiliki kewajiban yang melekat untuk pertahanan diri.”
Dia menambahkan bahwa selama satu setengah tahun terakhir kira-kira 10 persen dari interaksi Iran dengan Angkatan Laut AS dianggap tidak profesional.
Kapal perusak AS diduga mencoba untuk melakukan kontak radio dengan kapal, namun tidak mendapat tanggapan. Awak kapal Nitze kemudian menyalakan peluit kapal, sinyal untuk menyatakan bahwa ada kapal tidak jelas mendekat. Destroyer kemudian menembakkan sepuluh flare ke arah kapal Revolusi Guard dan tetap tidak ada respons.
Menurut pernyataan itu, Garda Revolusi memaksa Nitze untuk mengubah arah untuk menghindari potensi tabrakan. Setelah datang dalam 300 yard dari Nitze, kapal Iran berbelok ke kiri.
“Kami benar-benar berharap semua negara maritim untuk bertindak secara profesional sesuai dengan hukum internasional,” kata Urban. “Angkatan Laut AS terus tetap waspada, dan dilatih untuk menanggapi secara profesional semua interaksi.”