More

    Data Kelas Scorpene Dicuri: India Kelabakan, Australia Masih Santai

    on

    |

    views

    and

    comments

    Kapal Selam Kelas Scorpene India
    Kapal Selam Kelas Scorpene India

    Sementara itu Perdana Menteri Ausralia Malcolm Turnbull meremehkan efek dari kebocoran data ini. Australia pada bulan April 2016 mengumumkan DCNS telah memenangkan tender senilai US$ 50 miliar untuk membangun 12 kapal selam di Adelaide.

    Turnbull kepada Channel Seven mengakui kebocoran ini sangat memprihatinkan, tetapi dia menegaskan kapal selam India berbeda dengan yang direncanakan untuk Australia.

    “Ini adalah model yang sama sekali berbeda, itu adalah kapal selam yang berbeda,” katanya.

    Menteri Industri Pertahanan Christopher Pyne juga mendukung komentar Turnbull. Dia mengatakan telah menerima informasi dari Departemen Pertahanan, mengatakan laporan hari ini “tidak memiliki pengaruh pada program kapal selam masa depan Australia.”

    “Program ini beroperasi di bawah persyaratan keamanan yang ketat yang mengatur cara di mana semua informasi dan data teknis dikelola sekarang dan di masa depan,” kata pernyataan itu.

    “Persyaratan yang sama berlaku untuk perlindungan semua informasi sensitif dan data teknis kapal selam kelas Collins, dan telah beroperasi dengan sukses selama beberapa dekade.”

    DCNS telah mengeluarkan pernyataan bahwa “otoritas nasional keamanan pertahanan Prancis secara resmi akan menyelidiki dan menentukan sifat yang tepat dari dokumen yang bocor”.

    “Hal-hal sehubungan dengan India tidak memiliki pengaruh pada program kapal selam Australia yang beroperasi di bawah pengaturan Pemerintah Australia untuk perlindungan data sensitif,” tambahnya.

    Kebocoran data penting dan sensitive ini pertama kali dilaporkan oleh The Australaian Rabu 24 Agustus 2016. Media ini berhasil mendapatkan lebih dari 22.000 halaman dokumen detail tentang kemampuan tempur dari enam kapal selam kelas Scorpene India yang dirancang oleh pembuat kapal DCNS.

    Data untuk proyek India pada 2011 dan diduga dihapus oleh seorang mantan perwira Angkatan Laut Prancis yang merupakan subkontraktor DCNS. Data itu kemudian dilaporkan dibawa ke sebuah perusahaan Asia Tenggara dan kemudian ke perusahaan Australia.

    “Ini masalah serius yang berkaitan dengan program Scorpene India, otoritas nasional Prancis untuk pertahanan keamanan secara resmi akan menyelidiki dan menentukan sifat yang tepat dari dokumen yang bocor,” kata juru bicara DCNS mengatakan dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip The Australian Rabu 23 Agustus 2016.

     

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this