4  Jalur Rusia  Membangun Keunggulan Militer
Su-27

4 Jalur Rusia Membangun Keunggulan Militer

Roket

s-300

Tidak ada yang harus meragukan ilmu roket Rusia.  Mereka telah memberikan semua penerbangan berawak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional sejak pensiun dari Space Shuttle pada tahun 2011, dan roket militer Rusia memiliki silsilah panjang.

Pada tahun 1973, rudal anti-tank dipandu Soviet baru digunakan infanteri Mesir sukses menghacnurkan armor Israel. Demikian pula rudal permukaan ke udara bahu SA-7 “Strela,”  telah memberi masalah besar bagi Angkatan Udara Israel dalam konflik sama tahun 1973. Senjata ini memang tidak menembak banyak pesawat tetapi memaksa pilot untuk mengubah taktik. SA-7 sejenis dengan FIM-43 Redeye Amerika. Kedua senjata ini terbatas hanya menembaki knalpot jet pesawat saja karena merupakan rudal pencari panas. Rusia kemudian memperkenalkan upgrade Strela-3 yang bisa menembak pesawat dari depan pada tahun 1974. Sementara Amerika baru bisa mencapainya pada 1982 dengan lahirnya FIM-92 Stinger .

Rudal permukaan ke udara Rusia juga masih tangguh. Hal inilah yang memunculkan kekhawatiran banyak negara ketika Rusia akhirnya memutuskan untuk mengirim sistem rudal pertahanan udara S-300 ke Iran. Rusia juga menyebarkan sistem yang lebih canggih ke Suriah yakni S-400. Ini adalah senjata yang sangat berbahaya.  Teknologi ini menunjukkan bahwa para pengembang Rusia telah “menguasai teknologi paling sulit yakni menanamkan perangkat lunak untuk radar dan sistem peperangan elektronik,” tulis analis senjata Carlo Kopp.

2. Udara ke udara