More

    T-50 Rusia Makin Memunculkan Tanda Tanya

    on

    |

    views

    and

    comments

    T-50
    T-50

    F-22 sangat mahal karena hanya dibangun sedikit. Pengembang Amerika sekarang sedang mencari cara untuk menerapkan kemampiuan siluman dan teknologi lainnya dari Raptor, untuk pengembangan UAV tempur.

    Dengan demikian, pada saat T-50 memasuki layanan dalam jumlah besar pada tahun 2020-an itu mungkin sudah dibuat usang oleh pesawat tempur tanpa awak siluman yang lebih murah..

    Amerika Serikat, Rusia, dan China semua bekerja pada penerapan teknologi stealth untuk UAV tempur. Dengan demikian produsi massal pesawat tempur generasi ke-6 tak berawak mungkin akan menjadi jet tempur terbaru.

    T-50 terbang untuk pertama kalinya pada bulan Januari 2010, 13 tahun setelah F-22 melakukannya. Setelah T-50 terbang itu diyakini bahwa 70 model produksi pertama akan dipesan pada tahun 2016 dan akan disampaikan pada akhir dekade ini.

    Jumlah pesanan kemudian dikurangi menjadi 52 dan dan kemudian dipangkas jadi 12. Beberapa prototipe itu harus diserahkan kepada Angkatan Udara Rusia atau pengujian tapi itu belum juga dilakukan.

    Banyak pihak memastikan T-50 hampir tidak siluman seperti F-22, atau bahkan F-35 atau B-2. Rusia tampaknya akan menekankan manuver bukan siluman. India ingin lebih siluman dan akan lebih memilih pesawat dua kursi.

    Masalah dengan mesin dan elektronik defensif T-50 terbukti sulit untuk dipecahkan. Hal ini menempatkan T-50 pada posisi kerugian besar dibanding F-22 atau F-35, yang mencoba untuk mendeteksi pesawat musuh pada jarak jauh, tanpa melihat, dan kemudian menembakkan rudal dipandu radar (seperti AMRAAM). Masalah ini tampaknya alasan utama untuk penundaan pesawat tersebut.

    Rusia ingin mengekspor pesawat tempur generasi kelima ini ke India dan pelanggan asing lainnya. Dengan partisipasi India, Rusia sekarang memiliki dana miliaran dolar yang diperlukan untuk melaksanakan program pembangunan T-50.

    India tidak hanya memberikan kontribusi uang tunai, tetapi juga teknologi dan kemampuan manufaktur. China tidak mungkin menjadi pembeli karena mereka memiliki dua desain pesawat siluman dalam pengembangan dan telah terbang.

    Sementara India seperti telah berubah arah dengan memutuskan untuk upgrade besar-besaran pada armada Su-30MKI mereka. Di sisi lain Rusia juga telah mengatakan mempersiapkan masa depan penuh Su-30. Jadi semakin menunjukkan secara jelas bahwa T-50 memang ada masalah.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this