Ingat tentang semua masalah dan biaya yang menimpa pada F-22 Raptor? Banyak yang mengatakan itu adalah penyakit Amerika. Sekarang Rusia tampaknya telah tertular dengan penyakit itu.
Pada pertengahan 2016 Rusia mengakui bahwa angkatan udara akan akan memilih untuk upgrade Su-27/30-an daripada menunggu jet tempur siluman generasi kelima PAK-FA / T-50. Beberapa T-50 akan digunakan oleh Angkatan Udara Rusia tetapi tidak dalam jumlah besar.
Keputusan juga diambil India yang memiliki keterkaitan dengan T-50 yang akan dijadikan dasar pembangunan jet tempur generasi kelima mereka. India memutuskan untuk mengupgrade 194 Su-30MKI mereka dengan beberapa fitur T-50.
Meski pejabat India mengatakan pengembangan jet tempur generasi kelima akan jalan terus, sulit untuk menutupi bahwa keputusan upgrade yang akan menghabiskan dana besar sebagai gambaran ada masalah dalam jet tempur generasi kelima yang dikembangkan Rusia.
Angkatan udara India semakin ragu-ragu tentang seberapa cepat T-50 akan siap, berapa harganya dan seberapa efektif pesawat tersebut. Upgrade Su-30MKI akan mencakup pemasangan teluk bom internal, “super-cruise” (kemampuan untuk melakukan perjalanan pada kecepatan supersonik tanpa menggunakan afterburner) dan upgrade elektronik yang akan mencakup peningkatan sensor dan kontrol kokpit agar lebih efisien.
Semua ini membuat Su-30MKI akan lebih stealthier karena akan dapat menggunakan radar pasif (penginderaan panas) dan rudal jarak jauh.
Ini juga merupakan karakteristik dari pesawat stealth. Semua ini akan menelan biaya sekitar US$42 juta per pesawat. Ini akan memberi India apa yang disebut sebagai jet tempur generasi 4,5 yang tetap masih dibawah generasi ke-5 T-50
Pada akhir 2015 masih ada nada optimis. Kala itu kepala angkatan udara Rusia mengumumkan bahwa jet tempur T-50 mereka telah melewati semua tes penerbangan dan sekarang diperkirakan untuk masuk layanan pada tahun 2017.
Hal ini mengejutkan karena sebelumnya Rusia mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi jumlah produksi T-50 yang akan dibangun pada akhir dekade dari 52 hanya menjadi 12 pesawat saja.
Rusia sudah memiliki lima model pengembangan T-50 yang terbang, meskipun satu rusak karena terbakar. Rusia tidak menyebutkan alasan khusus kenapa mereka mengurangi jumlah pesawat yang akan dibeli. Namun para pejabat Angkatan Udara India telah mengkritik kemajuan program T-50 sejak 2015.
Pesawat ini dirancang sebagai jawaban Rusia untuk F-22 AS dan menurut India, yang telah memberikan kontribusi US$300 juta (sejauh ini) untuk pengembangan T-50 melalui perjanjian tahun 2007 berhak untuk memiliki akses ke rincian teknis. Rusia dituduh menolak untuk memberikan update perkembangan sesering dan sedetail yang India harapkan.