Komandan pasukan AS di Suriah Letnan Jenderal Stephen Townsend mengatakan bahwa Moskow dan Damaskus telah tahu tentang konsekuensi jika mereka menyerang pasukan koalisi di Suriah. Untuk itu Amerika meminta kedua negara itu untuk menghindari menyerang wilayah yang sudah diberi garis merah.
Letnan Jenderal Stephen Townsend, yang baru-baru ini ditunjuk sebagai komandan pasukan Amerika di Irak dan Suriah, mengatakan kepada wartawan bahwa pasukan koalisi telah secara resmi diberitahu Moskow dan Damaskus tentang apa yang akan dilakukan jika pasukan AS “merasa terancam” oleh pasukan Suriah.
“Kami telah memberitahu Rusia di mana kita berada [di Suriah]. Rusia mengatakan bahwa mereka telah memberitahu Suriah, dan saya hanya akan mengatakan bahwa kami akan mempertahankan diri jika kita merasa terancam,” katanya sebagaimana dikutip Sputnik Sabtu 21 Agustus 2016.
Pernyataan ini datang setelah Angkatan Udara Suriah melakukan serangan ke kota Hasakah Suriah yang menyasar wilayah di dekat pasukan khusus Amerika dan koalisi berada.
Angkatan Udara AS harus mengirim jet tempur F-22 Raptor untuk mengusir dua Su-24 Suriah yang melakukan pengeboman. Ketika pesawat koalisi memasuki daerah operasi, pesawat-pesawat Suriah telah meninggalkan. Pengeboman dilaporkan telah menimbulkan korban sipil.
Pasukan Khusus AS telah diperintahkan untuk mengubah lokasi sebagai tindakan pencegahan sementara jet Amerika meningkatkan patroli di wilayah itu.
Hasaka terletak di wilayah utara Suriah, yang saat ini di bawah kekuatan Kurdi Suriah, yang sampai saat ini tidak dalam konfrontasi dengan Damaskus. Kelompok ini disebut sukses dalam melawan ISIS.
Tapi kekuatan militer mereka yang berkembang dipandang Damaskus sebagai ancaman. Pasukan koalisi yang dipimpin AS diketahui menggunakan tiga lapangan terbang yang terletak di Suriah utara.