Pesawat tempur Israel pada Minggu 21 Agustus 2016 malam kembali melancarkan serangkaian serangan udara terhadap posisi gerilyawan di bagian utara Jalur Gaza. Lagi-lagi Israel menggunakan alasan tanggapan atas serangan roket dari daerah itu ke dalam wilayah Israel Utara sebagai alasan serangan.
Beberapa sumber keamanan mengatakan tank Israel yang ditempatkan di perbatasan antara bagian utara Jalur Gaza dan Israel juga menembakkan sembilan bom ke daerah pertanian di Kota Kecil Beit Hanoun di bagian utara Jalur Gaza, tapi tak ada orang yang cedera.
Beberapa saksi mata mengatakan jet tempur dan pesawat tanpa awak milik Israel terbang di atas wilayah itu dan melancarkan 15 serangan udara berturut-turut pada pos dan intalasi milik Gerakan Perlawanan Islam HAMAS, Jihad Islam dan Front Rakyat (PFLP).
Ashraf Al-Qedra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, mengatakan dua warga sipil cedera dalam serangan Israel terhadap bagian utara Jalur Gaza tersebut.
Beberapa sumber keamanan mengatakan sejak Sabtu sore, militer Israel telah melancarkan 46 pemboman dan serangan udara di bagian utara Jalur Gaza sebagai reaksi atas penembakan roket sebelumnya ke dalam wilayah Israel.
Pada Minggu pagi, beberapa gerilyawan yang tak dikenal menembakkan empat roket dari bagian utara Jalur Gaza ke dalam Kota Kecil Sderout di wilayah Israel Selatan. Satu roket merusak dua rumah di kota kecil tersebut, tapi tak ada laporan mengenai korban cedera.
Satu kelompok milisi, yang berafiliasi kepada kaum Salafi dan memiliki logo yang sama dengan ISIS, dalam satu pernyataan mengaku bertanggung-jawab atas penembakan empat roket ke dalam wilayah Israel.