Bom yang meledak di tengah pesta pernikahan yang digelar di Provinsi Gaziantep Turki meningkat menjadi 50 orang tewas dengan sekitar 90 orang luka. Adakah lilin keprihatinkan dari Eropa atau Indonesia?
Laporan terbaru dari kantor gubernur provinsi Gaziantep Turki ini mengatakan bahwa korban tewas dalam pemboman pernikahan naik ke 50. Ini menjadi serangan bunuh diri terbesar yang melanda sebuah upacara pernikahan outdoor di provinsi yang berdekatan dengan perbatasan Suriah. Bom meledak pada Sabtu malam. Presiden Turki Erdogan telah menyatakan ISIS kemungkinan berada di balik pemboman itu. Ledakan itu terjadi pada pukul 10:50 waktu setempat (di lingkungan Beybahce distrik Sahinbey provinsi Gaziantep.

Sejauh ini tidak ada aksi keprihatinan dari negara-negara Eropa dan Amerika dan juga Indonesia tentang aksi keji tersebut. Biasanya jika terjadi aksi teror di Eropa atau Amerika meski dengan jumlah korban lebih kecil, ribuan orang langsung menggelar aksi keprihatinan dengan menyalakan lilin. Tidak ketinggalan masyarakat Indonesia. Sekarang? Ke mana mereka? Atau karena tidak terjadi di Eropa atau Amerika (Meski Turki masuk Eropa tapi lebih dekat ke Timur Tengah)?
Korban tewas telah dikonfirmasi oleh Mahmut Togrul, anggota Parlemen untuk Gaziantep yang mengatakan bahwa jumlah mereka yang tewas dalam serangan telah meningkat menjadi 51.

Sebelumnya Gaziantep Gubernur Ali Yerlikaya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 30 orang tewas dan 94 terluka dalam “serangan teror bom menjijikkan pada pernikahan ini merupakan serangan keji dan serangan kebencian.
“Kami mengutuk para pengkhianat yang terorganisir dan melakukan serangan ini,” katanya, bersumpah bahwa mereka yang bertanggung jawab akan dibawa ke hukuman”.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Minggu bahwa ISIS kemungkinan mnjadi pelaku serangan itu.”

“Mereka, yang tidak bisa diatasi Turki dan mencoba untuk memprovokasi orang dengan menyalahgunakan kepekaan etnis dan sektarian, hal ini tidak akan menang,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Negara kita dan bangsa kita memiliki hanya satu pesan kepada mereka yang menyerang kami. Anda tidak akan berhasil!”
Dia menambahkan bahwa tujuan serangan seperti Gaziantep adalah untuk menabur perpecahan antara kelompok-kelompok yang berbeda di Turki seperti Arab, Kurdi dan Turkmen dan menyebarkan hasutan garis etnis dan agama.