Setelah Rusia dan China berhasil menguji rudal hipersonik awal tahun ini, Pentagon bergegas untuk mengembangkan berbagai pilihan guna menangani rudal dengan kecepatan luar biasa tersebut.
Pada bulan April, Rusia berhasil melaksanakan uji terbang pertama dari glider hipersonik Yu-71 dengan menggunakan sebuah rudal balistik strategis RS-18A di Daerah Orenburg di Pegunungan Ural. Rudal dapat melesat dengan kecepatan hingga 7.000 mil per jam. Analis pertahanan Bill Gertz berlabel glider “revolusioner.”
Tiga hari kemudian, China melakukan percobaan serupa, meluncurkan glider hipersonik DF-ZF dengan kecepatan hingga 7.672 mil per jam.
Mengomentari tes tersebut, pembuat kebijakan kekuatan strategis Pentagon Mark Schneider, mengakui bahwa Program kendaraan hipersonik Amerika lebih sederhana dibandingkan dibandingkan dengan kedua negara tersebut.”
Melihat situasi ini Pentagon bergegas dengan meningkatkan anggaran pertahanan AS. Direktur Badan Pertahanan Rudal Pentagon, Vice Adm. James Syring, mendesak Kongres untuk mengalokasikan setidaknya US$ 23 juta untuk pencegat laser. Anggota parlemen juga didorong untuk mendanai pengembangan sistem pertahanan untuk mengalahkan rudal balistik cepat dan berkemampuan manuver tinggi.
Pada hari Senin 15 Agustus 2016, Doug Graham, wakil presiden sistem rudal dan Lockheed Martin, mengatakan bahwa militer AS ditantang oleh rudal canggih hipersonik manuver. Dia mecatat sejumlah proyek yang sedang dikembangkan untuk menjadi respons pada senjata ini.
Opsi pertama untuk melawan ancaman dari kendaraan hipersonik adalah model lanjutan dari Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), atau THAAD-ER, katanya. Tidak seperti pendahulunya, THAAD-ER memiliki kemampuan pencegat dua tahap, dengan kecepatan yang lebih tinggi.
“THAAD-ER tentunya merupakan salah satu calon dan salah satu opsi jangka pendek yang dimiliki AS untuk mulai menangani beberapa ancaman canggih yang muncul,” kata Graham.
Berbicara tentang THAAD-ER Februari lalu, Syring mengatakan proyek, jika disetujui oleh Kongres, bisa mengambil sepuluh tahun untuk menyelesaikan.
Laser adalah pilihan lain yang juga dipertimbangkan Departemen Pertahanan. Lockheed telah bekerja untuk memenuhi mengembangkan laser udara daya tinggi yang bisa menghancurkan rudal hipersonik di fase dorongan, sebelum mereka mendapatkan kecepatan penuh.
“Laser energi tinggi menjadi kemampuan mencegat paling gesit yang kita miliki,” kata Graham.
MDA akan mengumumkan kontrak untuk senjata laser dalam beberapa bulan ke depan, yang dapat mengakibatkan senjata siap dalam satu dekade.
Saat ini, Lockheed menganggap THAAD sebagai pilihan utama untuk melawan rudal hipersonik.