Protes yang terjadi daerah Milwaukee Streets Amerika Serikat berubah menjadi zona perang yang memaksa Garda Nasional harus diaktifkan. Kerusuhan terjadi pada Sabtu 14 Agustus 2016 malam waktu setempat setelah polisi diduga menembak seorang tersangka warga Amerika keturunan Afrika bersenjata saat ia melarikan diri dari tempat kejadian peristiwa.
Pada hari Minggu, Garda Nasional telah diaktifkan untuk membantu pihak berwenang untuk meredam kerusuhan yang meletus di lingkungan Milwaukee yang didominasi warga kulit hitam. Polisi menyebut tersangka ditembak karena berbalik arah dan hendak menembak polisi, tetapi hal itu dibantah dengan mengatakan tersangka ditembak dari belakang.
Milwaukee adalah kota terbesar di negara bagian Wisconsin dan kota terbesar kelima di Midwestern Amerika Serikat
Kepala Polisi Edward Flynn mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “video menegaskan polisi bertindak dalam batas-batas yang sah saat menembak Sylville K. Smith 23 tahun setelah tersangka melarikan diri ketika lintas berhenti. Flynn menmabhkan kamera yang ada di tubuh petugas menunjukkan tersangka berbalik berusaha menyerang petugas dengan pistol.
Namun, protes segera meletus dengan klaim oleh para demonstran ketika Smith tewas yang disebut sebagai pembunuhan berdarah dingin pada orang orang kulit hitam terbaru yang ditembak mati oleh petugas tanpa sebab
Walikota Milwaukee Tom Barret menggambarkan kerusuhan yang menyebabkan warga sipil turun ke jalan untuk polisi penyerangan, membakar kendaraan dan menjarah toko lingkungan sebagai sesuat yang tidak pernah dia lihat. “Ini tidak seperti apa yang saya lihat dalam kehidupan dewasa saya.”