Beijing baru-baru ini memasukkan ke layanan destroyer kesebelas yang didedekasikan sebagai pembunuh kapal induk dan akan menyebarkan armada kapal perang menakutkan tersebut ke Laut China Selatan dalam upaya untuk menangkal pasukan angkatan laut Amerika.
Pekan lalu, Destroyer elite rudal dipandu Type 052 kelas Luyang III bergabung dengan armada Angkatan Laut China menandai peningkatan agresif dalam produksi kapal mematikan. Kapal perang ini sering dibandingkan dengan kapal perusak Aegis Jepang.
Hanya satu minggu sebelumnya, perusak Typ 052D kesembilan dan kesepuluh juga turun ke perairan setelah diproduksi di Shipyard Jiangnan China. Beijing berencana untuk membangun setidaknya lima lebih kapal perang dalam beberapa minggu mendatang di tengah ketegangan di Laut China Selatan.
Destroyer ini ditetapkan untuk dikerahkan ke Laut China Selatan dengan beberapa kapal perang diatur untuk mengapit Liaoning yang telah memicu perhatian analis pertahanan Barat karena kemampuan tempurnya yang telah mampu membawa 20 jet tempur elit.
Perusak elit dianggap sebagai ancaman besar bagi dominasi angkatan laut AS di Pasifik. Dilengkapi dengan rudal anti kapal jarak jauh YJ-18 di samping sistem radar Type 346A akan memberikan kemampuan pengumpulan intelijen diperlukan untuk melakukan operasi anti-acess dan areal denial (AA / AD).
Rudal anti-kapal perusak Type 052 kelas Luyang III ini bisa melakuakan perjalanan pada kecepatan 614MPH (988kmh) pada tahap pertama setelah peluncuran sampai hulu ledak disembarks dari rudal didukung oleh mesin roket padat kemudian rudal mempercepat ke kecepatan 2,302MPH ( 3,705kmh) untuk 25 mil (40 km) penerbangan terakhir.
Lonjakan besar dalam kemampuan angkatan laut China datang pada saat Beijing telah memperingatkan mereka siap untuk pergi berperang atas wilayah Laut China Selatan yang disengketakan setelah mereka merasa peningkatan tekanan dari Barat.
