Ketegangan terus meningkat di Laut Cina Selatan setelah Beijing terus melawan keputusan pengadilan arbitrase yang menolak klaim mereka di Laut China Selatan,
Beijing dikabarkan justru akan semakin nekat dengan akan melakukan klaim ulang atas Scarborough Shoal yang dituntut Filipina di pengadilan arbitrase. Klaim ini akan memunculkan konsekuensi serius karena sebelumnya Amerika menegaskan tidak ada militerisasi di Scarborough Soal.
Sebuah artikel di South China Morning Post Minggu 14 Agustus 2016 menimbulkan kekhawatiran. Mengutip sumber yang akrab dengan masalah dilaporkan Beijing tidak akan terlihat untuk merebut kembali wilayah pertemuan G-20 bulan depan, tapi bisa memulai upaya pembangunan pulau itu sekitar September sampai Amerika memulai pemungutan suara pada bulan November.
Sumber tersebut menunjukkan bahwa Beijing mungkin mengambil keuntungan dari gangguan domestik di Amerika. “Obama akan fokus pada isu-isu domestik menjelang pemilu karena ia perlu untuk meninggalkan warisan sebelum keluar dari kantor,” kata sumber itu. “Itu mungkin membuat dia sibuk dan ia mungkin tidak memiliki waktu untuk mengurus masalah keamanan regional.”
Langkah ini dilihat oleh para analis keamanan sebagai cara bagi Cina untuk melawan putusan terbaru pengadilan arbitrase.
Sumber itu tidak percaya bahwa ada kemungkinan China akan menghentikan rencana reklamasi Scarborough Shoal. Sesuatu yang sudah diingatkan secara tegas oleh Amerika.
Scarborough Shoal terletak 143 mil (230km) dari pantai Filipina dengan tumpang tindih klaim atas wilayah tersebut oleh Manila, Beijing, dan Taipei.