
Rudal udara ke udara terbaru dapat diluncurkan pada target dari jarak lebih dari 100 kilometer.
Angkatan Udara Amerika Serikat yakin bahwa pertempuran di luar jangkauan visual atau Beyond Visual Range (BVR) akan mendominasi perang udara di abad ke-21, dengan rudal ditembakkan dari jarak jauh.
Tetapi Rusia skeptis dengan strategi ini dengan tetap meyakini bahwa langkah-langkah counter elektronik dan manuver mengelak akan menurunkan probabilitas hit terhadap pesawat tempur bermanuver jauh di bawah 50 hingga 70 persen hit rate yang diproyeksikan.
Pesawat Rusia masih dirancang untuk terlibat dalam perang BVR, tetapi dengan keyakinan bahwa pertempuran jarak pendek kemungkinan tetap akan terjadi setelah BVR tidak berhasil memukul lawan.
Dalam hal beban senjata, Su-35 memiliki 12 atau lebih cantelan untuk membawa rudal dibandingkan dengan hanya delapan dari F-15C. Ini adalah keuntungan yang jelas untuk Su-35, yang tampaknya akan menembakkan beberapa rudal pada waktu bersamaan untuk meningkatkan probabilitas hit.
Namun, keunggulan ini mungkin sementara. Boeing menawarkan untuk meng-upgrade F-15 dengan cantelan hingga enam belas. Hal ini akan memungkinkan F-15 untuk melayani sebagai “kapal rudal” guna menembaki target yang dideteksi oleh pesawat siluman. Tetapi untuk saat ini F-15 masih kalah dengan Su-35 dalam hal senjata.
F-15 dan Su-35 juga sama-sama membawa rudal udara ke udara jarak jauh dipandu radar. F-15 mengusung AIM-120D (dengan kisaran 160 kilometer) dan Su-35 menggendong K-77M (kisaran 200 kilometer).
Rudal ini pada dasarnya di kelas yang sama-meskipun efektivitas komparatif pencari mereka belum ditetapkan-dan kemungkinan akan dipecat di bawah kisaran maksimal bila digunakan melawan pesawat tempur sekelas untuk meningkatkan kemungkinan membunuh.
Su-35 juga dapat menembakkan rudal jarak sangat jauh R-37M rudal yang memiliki jangkauan 300-400 kilometer. Rudal yang dirancang untuk menembak tanker dan pesawat AWACS.
Keuntungan lain dari Su-35 adalah sistem radar jamming L175M Khibiny. Meski radar AESA Amerika diyakini tahan terhadap jamming, sama tidak diyakini kebenarannya dari radar di rudal AIM-120. Rudal udara ke udara ini mungkin memiliki tingkat kegagalan yang tinggi terhadap pesawat yang dilindungi oleh Khibiny.
Sebaliknya, Tactical Electronic Warfare Set countermeasure system Eagle masih beasal dari sisetm era 1970-an yang diusulkan sebagai bagian dari paket upgrade Eagle 2040.