India seperti dilaporkan sebelumnya berencana mengakuisisi empat pembom strategis Tupolev Tu-22M3 “Backfire” dari Rusia. Tentu hal ini hanya akan bisa terealisasi jika Moskow setuju untuk menjual sebagian bomber milik mereka.
Kemungkinan besar jika New Delhi bisa memiliki Backfire maka akan digunakan sebagai platform serangan udara jarak jauh pada misi strike maritim untuk menyerang kapal perang dengan menggunakan rudal anti-kapal (ASM ) modern, termasuk BrahMos-A.
Ketika mereka tiba di India, Tu-22M3 akan menjadi pembom strategis jarak jauh pertama yang dimiliki negara itu. Media India mengatakan empat jet sayap variable ini harus cukup untuk mencegah China di Samudera Hindia.
Pada bulan Desember 2015, China mengumumkan akan membangun pangkalan angkatan laut untuk di Seychelles, sebuah negara di lepas pantai timur Afrika yang ada di Samudera Hindia.
Analis militer India mengatakan Tu-22M3 bisa digunakan untuk menyerang kapal perang Angkatan Laut China di Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan. Rentang terbang 6.800 km, juga memungkinkan bagi Backfire untuk menjelajah ke Laut China Selatan dari Visakhapatnam, markas besar Angkatan Laut India Timur. Sementara jarak ke Seychelles adalah 4.000 km.
Tu-22M3 awalnya dirancang oleh Uni Soviet sebagai pesawat serangan jarak jauh maritim yang dipersenjatai dengan rudal jelajah yang mampu menyerang kapal induk Amerika dari jarak sangat jauh.
India mungkin memilih untuk mempersenjatai Tu-22M3 dengan rudal BrahMos versi peluncuran udara, BrahMos-A, atau juga bisa dengan rudal jelajah Rusia Raduga Kh-22 dan Raduga Kh-15.
Kh-22 memiliki jangkauan 600 km dan hulu ledak 1.000 kg. senjata ini juga dapat dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir. Kh-15 yang lebih kecil membawa 150 kg hulu ledak dan merupakan rudal tercepat di dunia yang diluncurkan dari pesawat.
Backfire dari Thanjavur Air Force Base di India selatan dengan dipersenjatai dengan BrahMos-A dapat memburu dan memukul kapal perang Angkatan Laut China di Samudera Hindia. BrahMos-A dapat dimodifikasi untuk membawa hulu ledak nuklir.