Upaya SAAB untuk berkolaborasi dengan perusahaan aeronautika India dalam pengembangan pesawat tempur yang diproduksi India Tejas MK1A telah gagal. Pemerintah tidak mendukung tawaran tersebut.
Menteri Pertahanan India Manohar Parrikar sebagaimana dilaporkan Sputnik Jumat 12 Agustus 2016, mengatakan, “Tidak ada kolaborasi yang dipertimbangkan dengan Produsen Pesawat Eropa untuk pengembangan Tejas Mark 1A.”
Bulan lalu, kepala SAAB India Jan Widerström mengatakan bahwa perusahaan mereka tengah dalam pembicaraan dengan Hindustan Aeronautics Ltd (HAL) untuk mengembangkan Tejas MK1A.
SAAB menawarkan untuk menyiapkan jalur produksi di India dan memasok radar Active Electronically Scaned Array (AESA) terbaru untuk Tejas MK1A.
Namun, pemerintah India tidak terlalu tertarik untuk mengambil proposal ini karena Defence Research Development Organisation India akan mengembangkan AESA sendiri dengan biaya sebesar US$ 67 juta dolar. Proyek ini telah disetujui oleh pemerintah pada Januari 2012 dan kemungkinan akan selesai Mei 2019, dengan penundaan 3 tahun.
Tejas MK1A disebut India sebagai pesawat generasi 4,5 dan tidak akan mengarah pada pengembangan pesawat generasi kelima.
Manohar Parrikar mengatakan di Parlemen, “Ada program yang terpisah antara Hindustan Aeronautics Limited (HAL) dari sisi India dan Rosboronexport dari pihak Rusia untuk Design and Development (D&D) Fifth Generation Fighter Aircraft (FGFA).”
India membangun skuadron Tejas pertama pada 1 Juli 2016 dengan dua pesawat yang telah ada dalam konfigurasi Initial Operational Configuration (IOC) atau izin operasional awal..
Sebanyak 18 pesawat dikonfigurasi IOC lebih lanjut direncanakan untuk induksi pada 2018-2019 yang akan diikuti oleh 20 pesawat lagi. Pesawat dengan Final Operation Configuration (FOC) direncanakan untuk induksi mulai tahun 2019.
http://www.flightzona.com/2016/08/13/india-say-no-saab/