Merayakan ulang tahun ke-65 Hongdu Aviation Industries Group mendorong maju L-15 Falcon. Pesawat latih tersebut kini dilengkapi dengan bom dan radar yang kemungkinan adalah passive electronically scanned array (PSEA) untuk membantu akurasi dalam pertempuran udara.
Falcon selama ini diketahui tidak membawa senjata hingga sebuah video yang dirilis Hongdu dan ditayangkan di situs web China awal bulan ini menunjukan jet terlihat membawa meriam 23 mm yang dipasang di bawah badan pesawat bagian tengah. Selain itu pesawat juga membawa rudal udara k e udara PL-511 dan tangki bahan bakar di bawah sayap.
Hongdu, anak perusahaan dari Aviation Industry Corporation of China (AVIC), awalnya mengembangkan L-15 sebagai lead-in fighter trainer (LIFT). Menurut perusahaan pesawat ini menggunakan mesin afterburning, radar pengendalian tembakan kinerja tinggi, dan senjata untuk misi tempur.
Menurut airforce-technology.com, varian Falcon ini sedikit lebih dibandingkan pesawat pertama yang dibuat sekitar satu dekade sebelumnya. Prototipe awal diluncurkan pada bulan September 2005 dan mengambil penerbangan perdananya pada Maret 2006. Prototipe kedua menyelesaikan penerbangan pertama pada Mei 2008.
Prototipe pertama dan kedua yang didukung oleh dua mesin ZMKB-Progress (Lotarev) DV-2. Sebuah versi perbaikan, DV-2F yang menawarkan kemampuan afterburner dipasang di model ketiga.
Pada Singapura Airshow bulan Februari, peneliti senior dari Pusat Pengkajian Internasional dan Strategi Richard Fisher mengatakan LIFT itu sedang dirancang ulang sebagai pesawat multirole. Model terlihat di airshow memiliki rudal udara ke udara jarak menengah Luoyang SD-10 dan rudal udara ke udara jarak pendek PL-5, dan bom presisi dipandu.
Pesawat akan digunakan oleh Angkatan Darat China dengan nama JL-10. Angkatan Darat telah memerintahkan empat pesawat L-15 pertama pada bulan April 2006. Angkatan Udara Pakistan (PAF) juga telah menyatakan minatnya pada L-15 sebagai pengganti jet latih K-8 Karakorum. Sementara Venezuela baru-baru ini mengumumkan rencana untuk memesan 24 pesawat dan Angkatan Udara Zambia memerintahkan enam.