Turki tidak memiliki niat untuk menutup pangkalan udara Incirlik, dimana mana jet tempur koalisi pimpinan Amerika Serikat memulai serangan terhadap ISIS di Irak dan Suriah.
Awal pekan ini, Wakil Ketua Partai Rakyat Republik Turki (CHP) Namik Havutca mengatakan bahwa pangkalan udara Incirlik merupakan ancaman terhadap stabilitas internal Turki setelah kudeta gagal. Anggota parlemen itu mendorong agar pangkalan itu ditutup dengan mengajukan proposal berjudul “Incirlik Get Out.”
“Turki tidak akan menutup Pangkalan Udara Incirlik dan akan terus bekerja sama dengan Amerika Serikat. Hubungan hangat kami dengan Moskow tidak akan menjadi alternatif untuk hubungan kami dengan Barat dan khususnya Amerika Serikat,” kata Ilnur Cevik, kepala penasihat Presiden Turki, mengatakan Sputnik Rabu 10 Agustus 2016.
Namun dia memperingatkan bahwa negara-negara Barat harus tahu bahwa Turki akan bertindak untuk melindungi kepentingan nasionalnya ketika menerapkan kebijakan luar negerinya.
“Barat harus menghormati fakta bahwa Turki memiliki kebijakan nasional sendiri di mana ia ingin menjaga kepentingan nasionalnya. Mereka harus menghormati fakta bahwa kita berhak untuk melindungi kepentingan kita sendiri, “kata Cevik.
Pangkalan Incirlik digunakan oleh pesawat-pesawat tempur Amerika Serikat dan koalisi pimpinan AS ketika meluncurkan serangan udara di Suriah dan Irak terhadap kelompok ISIS