Angkatan Udara Amerika Serikat sudah menyatakan sejumlah jet tempur siluman F-35A mencapai kemampuan tempur. Sebelumnya Korps Marinir mendahului dengan menyatakan F-35B mereka mencapai status yang sama.
Kehadiran pesawat generasi kelima ini jelas menjadi perhatian bagi Rusia. Cepat atau lambat pesawat ini akan segera sampai ke dekat perbatasan mereka. Lalu apa yang dilakukan untuk menyambut para siluman ini?
Salah satu upaya yang ditempuh Moskow adadalah dengan menambah radar Podsolnukh (Sunflower) yang diyakini mampu mendeteksi pesawat siluman, termasuk F-35 Lightning II dan F-22 Raptor. Rossiyskaya Gazeta melaporkan Rabu 9 Agustus 2016, radar ini akan melindungi zona ekonomi eksklusif negara di wilayah Utara, Laut Baltik dan Krimea pada tahun 2017.
Tiga radar Podsolnukh saat ini telah dalam pelayanan dengan Angkatan Bersenjata Rusia. Mereka baru-baru ini dikerahkan ke Laut Okhotsk, Laut Jepang dan Laut Kaspia. Yang terakhir ini telah beroperasi sejak 2013.

Layanan pers District Militer Selatan Rusia mengatakan kepada Rossiyskaya Gazeta bahwa Podsolnukh digunakan untuk memindai overwater dan udara wilayah dalam zona ekonomi eksklusif negara di bawah kondisi cuaca.
Podsolnukh mampu mendeteksi benda di permukaan laut dan udara pada jarak maksimum 500 kilometer.
Menurut situs Global Security, radar secara bersamaan dapat mendeteksi dan melacak hingga 300 target laut dan 100 udara dalam mode otomatis. Stasiun radar ini dioperasikan oleh awak tiga orang.
“Pada musim gugur 2014, radar over-the-horizon mendeteksi berbagai sasaran dan mengirim koordinat mereka ke Grad Sviyazhsk dan Uglich korvet. Pada bulan Januari, Podsolnukh mendeteksi empat pembom Su-24 terbang rendah. Data tersebut diteruskan ke kapal Dagestan dan dengan sistem pertahanan berhasil mengunci target,” rinci koran itu.
Radar juga mampu mendeteksi target siluman. Untuk Podsolnukh, F-22 dan F-35 akan menjadi tidak berbeda dengan pesawat yang tidak menggunakan teknologi siluman.
Kelemahannya radar tidak konsisten dengan sistem identifikasi kawan atau lawan.
“Namun demikian, militer Rusia telah berhasil menggunakan sistem Volna, pendahulu Podsolnukh, yang telah dalam pelayanan dengan Armada Pasifik Rusia dengan scanning udara pada jarak maksimum 3.000 kilometer, “kata surat kabar itu.