Niat Turki untuk meningkatkan kerjasama industri pertahanan dengan Rusia tidak bisa ditafsirkan sebagai langkah untuk melawan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Rabu 9 Agustus 2016.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, di pertemuan pertama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa sejak jatuhnya jet Rusia karena ditembak Turki tahun lalu menghasilkan salah satu kesepakatan di bidang industri pertahanan.
“Keputusan untuk meningkatkan kerjasama dengan Rusia di bidang pertahanan tidak bergerak melawan NATO. Ada negara-negara NATO yang bekerja sama dengan negara-negara asing di sektor pertahanan, termasuk mengimpor rudal, ” kata Cavusoglu dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Turki Anadolu.
Dia menjelaskan bahwa langkah Ankara untuk mencari kerja sama pertahanan di luar blok militer Barat berasal dari ketidakpuasannya dari pekerjaan eksklusif dengan negara-negara anggota NATO.
Baca juga:
