Setelah Turki, kini Rusia dan Inggris juga dalam jalur untuk memperbaiki hubungan yang tidak nyaman selama ini. Kremlin menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Inggris Theresa May sepakat bertemu dalam waktu dekat untuk memperbaiki hubungan buruk Moskow dengan London.
Kedua tokoh itu menyepakati agenda pertemuan dalam pembicaraan melalui sambungan telepon pada Selasa.
Putin dan May dijadwalkan menghadiri pertemuan puncak G20 di China pada awal bulan depan, sehingga memberi kesempatan keduanya bertemu pertama kali sejak May menjadi perdana menteri pada Juli.
Hubungan Rusia dengan Inggris memburuk akibat perbedaan sikap terkait Ukraina dan Suriah. Selain itu, London mengaku menyaksikan kenaikan tajam jumlah pesawat tempur Rusia, yang terbang di dekat wilayah udara Inggris.
Kremlin, dalam keterangannya, mengatakan bahwa Putin dan May sepakat merundingkan komunikasi di antara badan intelejen kedua negara dan memperkuat keamanan dirgantara–komentar yang nampaknya ditujukan pada penerbangan militer Rusia di dekat wilayah udara Inggris.
Kedua pemimpin sama-sama menyatakan ketidak-puasannya atas hubungan Rusia dengan Inggris, kata Kremlin sambil menambahkan bahwa pembicaraan telepon itu dilakukan atas inisiatif dari Inggris.
Sementara itu, juru bicara May mengatakan bahwa kedua pemimpin sepakat mengenai adanya ancaman bersama terorisme yang dihadapi warga Inggris maupun Rusia. Mereka memahami pentingnya kerja sama dalam bidang keamanan penerbangan sebagai bagian dari upaya penangkalan terorisme internasional.
“Perdana menteri menekankan pentingnya hubungan antara Inggris dan Rusia. Dia menyatakan harapan bahwa, meskipun berbeda sikap dalam beberapa hal, mereka dapat berkomunikasi dengan terbuka dan jujur mengenai persoalan yang penting,” kata juru bicara May dalam pernyataan tertulis.
“Keduanya sepakat untuk bertemu dalam pertemuan puncak G20 di China bulan depan,” kata dia.
