Korea Selatan berencana untuk menyebarkan puluhan “jamming proof” air-to-ground guided missiles yang dapat dibawa jet tempur F-15K dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan serang di tengah meningkatnya ancaman militer dari Korea Utara.
Para pejabat militer Korea Selatan sebagaimana dikutip Yonhap Selasa 8 Agustus 2016 mengatakan puluhan rudal Taurus akan dibawa dari Jerman pada akhir tahun ini setelah pemerintah AS baru-baru ini menyetujui ekspor penerima GPS militer yang dapat diinstal ke pesawat perang. Penerima sangat penting karena mereka tidak terpengaruh oleh jamming GPS Korea Utara.
F-15K Slam Eagle dirancang untuk menembus sistem pertahanan udara Korea Utara dan dapat menghancurkan fasilitas militer besar. Jika dipersenjatai dengan rudal Taurus, pesawat dapat menekan ibukota Korea Utara Pyongyang saat terbang di atas Daejeon, 164 kilometer selatan Seoul.
Ia juga mengatakan jet bisa menembakkan Taurus di Laut Timur dan memukul fasilitas peluncuran rudal Utara di Hwadae, di bagian utara dari Korea Utara.
“Rudal Taurus dikombinasikan dengan penerima GPS dan sistem terminasi penerbangan, atau FTS, akan dikerahkan dalam dua sampai tiga bulan dengan Angkatan Udara,” kata seorang pejabat Defense Acquisition Program Administration (DAPA).
Rudal akan membentuk sistem senjata inti untuk “rantai membunuh” sistem pertahanan Seoul. Rantai membunuh bertujuan untuk meningkatkan kemampuan negara guna mendeteksi dan menghancurkan senjata pemusnah massal Korea Utara.
“Jika rudal Taurus, dengan kisaran lebih dari 500 km, ditambahkan ke persediaan Angkatan Udara, Korea Selatan akan menjadi negara pertama di Asia yang menggunakan jet tempur yang dilengkapi dengan sistem canggih ini, “kata pejabat itu.
Sebuah penerima GPS militer adalah prosesor radio mampu menangani persamaan navigasi untuk menentukan posisi pengguna, kecepatan dan waktu yang tepat, dengan mengolah sinyal yang disiarkan oleh satelit GPS militer AS. Washington secara umum tidak memperbolehkan negara asing untuk mendapatkan akses ke penerima.
Korea Selatan telah memerintahkan Taurus yang memiliki panjang 5,1 meter dan berat 1.400 kilogram, untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang dari Korea Utara. Sistem ini memiliki 480 kg hulu ledak dan bisa terbang serendah 40 m dari tanah pada kecepatan Mach 0,95 yang dapat memungkinkan untuk menghindari radar musuh.
Baca juga: