Sebanyak 11 bayi prematur tewas dalam kebakaran yang diduga terjadi akibat arus pendek listrik di bangsal bersalin rumah sakit, Baghdad, Rabu 9 Agustus 2016.
Kementerian Kesehatan dalam pernyataanya mengatakan tujuh bayi dan 29 perempuan telah dievakuasi dari bangsal bersalin Rumah Sakit Yarmuk ke rumah sakit lainnya, tambah pihak tersebut.
“Api membakar Rumah Sakit Yarmouk di Baghdad barat, menewaskan 11 anak-anak yang baru lahir dan merusak sebagian bangunan,” kata j Juru bicara Kementerian Kesehatan Ahmed al-Rodini sebagaimana dikutip Iraqi News Rabu 9 Agustus 2016.
Pemadam kebakaran membutuhkan waktu tiga jam untuk mematikan kobaran api di bangsal tersebut, ujar staf kesehatan.
Yarmuk merupakan rumah sakit utama di bagian barat ibu kota yang dilengkapi dengan unit gawat darurat dan fasilitas pelatihan.
Insiden itu kian menguatkan dugaan publik adanya korupsi dan tata kelola buruk dari pemerintah.
Sejumlah foto yang disiarkan ke media sosial menunjukkan rumah sakit tampak telantar dengan kecoak berkeliaran di ubin yang rusak, tempat sampah penuh, toilet kotor, dan pasien yang tergeletak di halaman.
Kerabat pasien yang belum lama meninggal akibat meningitis di RS mengaku melihat kecoak masuk ke dalam selang masker oksigen. “Kondisinya sungguh kotor,” ujarnya. “Bahkan kami memakai sprei kasur sendiri,” tambahnya.
Negara penghasil minyak itu masih mengalami kesulitan membangun akses listrik, air bersih, sekolah, dan rumah sakit usai 13 tahun pendudukan Amerika Serikat di Irak yang menjatuhkan Saddam Hussein.
Perdana Menteri Haider al-Abadi telah mencoba lebih dari dua tahun untuk memberantas korupsi di Irak. Negara itu menempati urutan 161 dari total 168 negara dalam indeks korupsi Transparency International. Akan tetapi upaya tersebut mengalami hambatan dari elit politik.