Kepala Staf Angkatan Udara Pakistan (PAF), Marshall Sohail Aman, menawarkan kemungkinan penjualan Pakistan jet tempur JF-17 Thhunder yang dan pesawat latih Super Mushshak ang dibangun Aeronautical Complex / Chengdu Aerospace Corporation (PAC / CAC) ke Kuwait. Tawaran disampaikan selama kunjungan Aman ke Kuwait selama empat hari pekan lalu.
Sampai sekarang, Pakistan masih gagal untuk mengamankan kontrak ekspor pesawat yang dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri tersebut. Meskipun hubungan militer ke militer yang baik antara Pakistan dan Kuwait prospek penjualan ini cukup sulit mengingat bahwa Kuwait baru-baru memerintahkan 28 jet tempur Eurofighter Typhoon dengan nilai sekitar US$ 9 miliar.
Tetapi sebagaimana dilaporkan The Diplomat Senin 8 Agustus 2016, Pakistan masih bisa berhasil dalam penjualan JF-17B, varian pesawat latih dua kursi ke Kuwait untuk pelatihan pilot tempur Kuwait. Seperti yang dilaporkan sebelumnya Islamabad mengharapkan penerbangan perdana dari varian dua kursi JF-17B pada akhir tahun ini. PAF berencana untuk secara resmi melantik sebagai lead-in-fighter trainer (LIFT) pada April 2017.
Pakistan menghasilkan total 16 JF-17 pada tahun 2015 dan bermaksud untuk meningkatkan produksi menjadi 24 pesawat tempur pada 2016. Pakistan memproduksi 58 persen dari badan pesawat dan dengan sisanya yakni 42 persen oleh China. JF-17 dimaksudkan untuk menggantikan armada Dassault Mirage III pada 2020. Secara keseluruhan, ada 65 JF-17 yang saat ini telah dalam pelayanan dengan PAF.
JF-17 adalah pesawat ringan, bermesin tunggal, pesawat tempur multifungsi, didukung mesin turbofan Klimov RD-93 (RD-33 derivatif), mampu mencapai kecepatan tertinggi Mach 1.6 dan jangkauan operasional sekitar 1.200 kilometer.
Menurut IHS Jane Defense Weekly, JF-17 memiliki tujuh cantelan di bawah sayap dan pesawat dan dilengkapi dengan meriam internal GSH-23-2 twin-barrel. Pilihan senjata mencakup hingga empat rudal udara ke udara jarak pendek PL-5, -7, -8 atau -9 atau empat rudal jarak menengah PL-12 / SD-10B, dua rudal anti kapal C-802A, dua rudal anti-radiasi; lima bom 500 kg; peluncur kembar hingga delapan 250 kg, MK-20, GBU-12 atau bom anti-landasan pacu tunggal 1.000 kg bom atau GBU-10.
Dibandingkan dengan JF-17, Pakistan telah memiliki sukses lebih dalam mengekspor pesawat latih militer LKM-17 Super Mushshak, sebuah varian yang dibangun lisensi PAC dari Saab LKM-17, dan dekat dengan mencetak pesanan ekspor utama. Islamabad tampaknya berada dalam tahap akhir menyimpulkan kesepakatan untuk mengekspor 52 pesawat pelatih Super Mushshak ke Turki.
Baca juga: