Site icon

Menjaga Mirage, Melindungi Rafale

Mirage 2000D Prancis/ France Defense

Pada pertengahan 2016 Prancis mengumumkan bahwa produsen, Dassault Aviation, akan menangani perbaikan dan upgrade jet serang Mirage 2000D Angkatan Udara Prancis. Kontrak ini terdiri dari MLU (mid-life update). Ini kemungkinan besar akan menjadi MLU terakhir untuk 2000D, sebuah langkah yang dipertimbangkan sejak 2008.

MLU ini telah lama tertunda karena anggaran pertahanan menyusut pasca-Perang Dingin. Hanya 55 dari 61 2000D Prancis yang akan menerima MLU, yang akan menjaga mereka dalam pelayanan sampai setidaknya tahun 2030-an.

2000D mulai beroperasi pada tahun 1990-an sebagai pesawat serang jarak jauh mirip dengan F-15E Amerika.

MLU 2000D mencakup dua bidang. Pertama mengantti komponen yang tidak lagi dapat diandalkan dengan item yang lebih canggih. Beberapa item yang diganti termasuk elektronik dan mekanik.

Upgrade khusus untuk 2000D termasuk upgrade radar dan avionik, selain integrasi targeting pod, senapan 30mm, pod pengintaian, dan rudal udara ke udara MICA.

2000D saat ini hanya dapat menggunakan rudal udara ke udara R550 Sihir 2 dan rudal ini akan segera ditarik dari layanan Prancis.

MLU 2000D memberikan upgrade yang signifikan untuk kemampuan udara ke udara karena rudal baru memiliki jangkauan 50 kilometer. Sementara R550 hanya memiliki jangkauan 15 kilometer.

Upgrade lain yang dipertimbangkan adalah integrasi dari rudal masa depan. Selain peningkatan lain yang dibutuhkan untuk membuat 2000D mampu menggunakan MICA NG, dan dengan amunisi presisi dipandu modern AASM.

AASM adalah senjata Prancis mirip dengan Enhanced Paveway II Amerika, yang sudah digunakan oleh pesawat ini, tapi dilengkapi dengan motor roket berbahan bakar padat kecil yang memperluas jangkauan bom hingga 55 kilometer saat turun dari ketinggian tinggi.

Varian dipandu infra merah yang tidak pernah dikembangkan untuk Paveway, juga tersedia untuk AASM ini, selain bimbingan inersia, GPS dan laser. AASM seperti

Tidak mengherankan bahwa Prancis memutuskan untuk bergerak maju dengan MLU 2000D. Karena aktifitas terbaru di Libya dan Mali, di samping intensifikasi terbaru dari upaya Prancis melawan ISIS  di Suriah.

Rafale/ France Defense

Angkatan Udara Prancis membutuhkan lebih banyak pesawat tempur untuk berbagi beban dengan Rafale yang lebih mampu dan jauh lebih mahal. Prancis ingin menjaga Rafale dari keausan cepat karena operasi tempur, terutama membawa bom berat akan mempercepat kerusakan airframe pesawat tempur.

Sehingga masuk akal untuk Prancis akan lebih banyak menggunakan 2000D tua untuk membom gerilyawan yang menimbulkan sedikit bahaya bagi pesawat tempur modern dan tidak harus memforsir Rafale. Pesawat mahal ini masih punya tugas panjang karena diharapkan untuk melayani selama beberapa dekade yang akan datang.

Saat ini, kurang dari 30 persen dari armada Mirage 2000D Prancis dianggap mampu OPEX (overseas expedition) atau ekspedisi ke luar negeri. Stanar OPEX memerlukan up-to-date sensor, radio enkripsi, datalink dan kemampuan untuk membawa senjata modern seperti bom pintar dipandu GPS dan laser.  MLU akan membuat semua 2000D upgrade siap OPEX.

Sumber: Strategy Page

Baca juga:

http://www.jejaktapak.com/2016/06/19/dassault-rafale-vs-sukhoi-su-30mki-unggul-mana/

Exit mobile version