Indonesia telah memerintahkan LPD (Landing platform Dock) kelas Makassar yang dibangun di dalam negeri. Empat kapal sudah dalam pelayanan dengan Angkatan Laut Indonesia dan empat telah dijual kepada pelanggan asing (Peru dan Filipina).
Sebuah lankah besar terjadi pada tahun 2009 saat Indonesia menugaskan LPD partama yang dibangun di dalam negeri. Kapal tersebut adalah yang ketiga dari empat kelas Makassar.
Dua yang pertama dibangun di Korea Selatan sementara dua kapal terakhir sedang dibangun di Indonesia dengan pelatihan teknis dan peralatan pembangunan kapal khusus disediakan oleh Korea Selatan.
Banyak komponen Makassar yang masih diimpor dari Korea Selatan tapi itu akan berubah karena Indonesia memperluas kemampuan pembangunan kapal militernya. Desain Makassar didasarkan pada sebelumnya, LPD Korea Selatan 16.000 ton yang dibangun untuk Indonesia (yang sejak itu telah diubah menjadi sebuah kapal rumah sakit.)
Kapal-kapal kelas Makassar menggusur bobot 11.300 ton, memiliki awak 126 dan dapat membawa sampai 400 pasukan (biasanya akan membawa 218 saja). Selain itu LPD juga bisa mengangkut beberapa lusin kendaraan, termasuk hingga 13 tank.
Kecepatan tertinggi adalah 28 kilometer per jam, sedangkan kecepatan yang paling ekonomis adalah 21 kilometer per jam. Daya tahan adalah 30 hari (atau 18.000 kilometer). Kapal membawa dua LCVP pendarat dan lima helikopter.
Senjata mencakup meriam 40mm atau gun 100mm, meriam antipesawat 20mm, beberapa senapan mesin 12,7 mm dan dua peluncur rudal anti-pesawat Mistral dengan kisaran 5 kilometer.
Indonesia juga telah membangun LST dan berbagai jenis kapal patroli dan kapal perang kecil secara lokal untuk dirinya sendiri dan akhirnya untuk pelanggan ekspor.
Sumber: Strategy Page
Baca juga: