More

    F-22 Vs T-50, Sekali Lagi Mari Kita Adu

    on

    |

    views

    and

    comments

    PERTEMPURAN VISUAL RANGE

    A pilot looks up from a U.S. F-22 Raptor fighter as it prepares to refuel in mid-air with a KC-135 refuelling plane over European airspace during a flight to Britain from Mihail Kogalniceanu air base in Romania

    Teknologi rudal telah lama berjanji untuk membuat pertempuran udara akan terjadi pada jarak lebih dari 100 atau bahkan 200 kilometer. Tapi jika kedua pesawat menggunakan teknologi siluman, mereka bisa bertemu dalam jarak dekat. Dalam teori ini scenario dogfights masih bisa terjadi.

    Mari akui bahwa F-22 dan T-50 berbagi banyak karakteristik yang sangat baik. Keduanya dapat supercruise (pergi supersonik tanpa menggunakan afterburner) di lebih dari satu setengah kali kecepatan suara.  Raptor lebih cepat di Mach 1,8 sementara  PAK FA Mach 1,6. Keduanya dapat beroperasi sampai dengan ketinggian 65.000 kaki, lebih tinggi dari F-35 Lightning.

    F-22 Raptor adalah pesawat tempur paling bermanuver yang pernah dibuat AS, tetapi PAK FA lebih bermanuver.

    PAK FA menggunakan three-dimensional thrust-vector jets, mesin yang secara harfiah dapat bergerak secara independen ke arah manapun untuk membantu dalam melaksanakan manuver. Jet membantu dalam frambusia serta mengubah pitch, dan sudut serangan yang sangat tinggi, ketika hidung pesawat dapat menunjuk arah yang berbeda dari vektor pesawat.

    Raptor menggunakan jet vector dorong dua dimensi yang hanya bisa naik dan turun serempak dan iniun membuat Raptor menjadi satu-satunya pesawat tempur AS yang supermaneuverable. Tapi tidak mampu mengimbangi kelincahan PAK FA.

    Manuver tajam dapat membantu pesawat menghindari rudal (berguna dalam setiap skenario) dan memposisikan dalam posisi menembak akan sangat menguntungkan dalam pertempuran visual range.

    Namun, manuver paling ekstrem juga akan banyak menguras energi pesawat dan doktrin AS selalu menyukai keadaan energi tinggi, dan F-22 memiliki kemampuan lebih dalam menghemat energi dibandingkan pesawat Rusia.

    Untuk senjata, meskipun F-22 memiliki signature panas kurang, dalam pertempuran jarak pendek  pesawat siluman masih rentan terhadap peluru kendali inframerah. Kedua pesawat bisa membawa rudal ini.

    Untuk waktu yang lama, pesawat Rusia memiliki keuntungan dari rudal jarak pendek R-73. Rudal pencari panas unggul yang dapat ditargetkan melalui helmet-mounted sights. Pilot cukuo melihat pesawat musuh untuk menembakkan rudal ini bahkan pesawat tidak harus menunjuk ke target.

    Namun, Amerika Serikat akhirnya juga mengerahkan rudal setara R-73 yang dikenal  AIM-9X, pada tahun 2004, dan F-22 direncanakan akan memiliki kemampuan untuk menggunakan AIM-9X pada 2017 dengan helmet-mounted sights harus datang di 2020.

    Pada saat PAK-FA berada di unit operasional, dua pesawat akan memiliki kira-kira setara kemampuan rudal jarak pendek.

    Kesimpulan

    PAK-FA sedikit lebih unggul.   Kedua pesawat adalah dogfighters yang baik tetapi PAK FA le ih lincah

    NEXT: PERTEMPURAN BEYOND VISUAL RANGE
    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this