KECELAKAAN PERTAMA

Tanggal 14 Januari 1946 salah satu pesawat cureng mengudara dari Pangkalan Udara Maguwo. Namun naas pesawat Cureng tersebut mengalami kecelakaan. Waktu itu pesawat diterbangkan oleh Iswahjudi dan Wiriadinata sebagai penumpang. Kedua orang yang berada dalam penerbangan itu selamat. Peristiwa ini merupakan kecelakaan pesawat cureng pertama yang sekaligus merupakan kecelakaan pesawat pertama di alam Indonesia merdeka. Benar juga apa yang dikatakan oleh para penerbang Royal Air Force (RAF) yang pernah datang ke Yogyakarta. Para penerbang itu mengatakan “You are flying Coffin” (ANDA menerbangkan sebuah peti mati).
Kecelakaan pesawat tersebut ternyata tidak membuat ciut nyali para penerbang muda waktu itu dan tidak berkesimpulan bahwa pesawat jenis Cureng tersebut tidak layak terbang malah menjadi tantangan bagi pelopor pendiri dan pejuang AURI untuk terus mengabdi kepada bangsa dan negara yang baru berdiri. Dua hari setelah kecelakaan tersebut (tanggal 16 Januari 1946), satu pesawat Cureng diterbangkan oleh Suyono untuk melakukan tugas pengintaian di Laut Selatan. Misi pengintaian menggunakan pesawat Cureng itu atas perintah Agustinus Adisucipto. Pesawat Cureng take off dari Pangkalan Udara Maguwo menuju Parangtritis, sampai jauh ke Selatan di atas Lautan Hindia. Dalam penerbangan itu, pesawat sempat masuk awan hitam tebal sehingga penerbanganya sampai kehilangan orientasi (disorientasi). Peristiwa ini pun dicatat sebagai operasi penerbangan pertama dalam rangka misi pertahanan di Indonesia merdeka.