Jet tempur dan bomber China terus melakukan penerbangan patroli di atas Kepulauan Spratly yang disengketakan di Laut China Selatan.
“Sekelompok jet China, termasuk bomber H-6, jet tempur Su-30 dan pesawat militer lainnya, melakukan penerbangan patroli di wilayah udara di atas Kepulauan Nansha,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan China Shen Jinke, Sabtu 6 Agustus 2016 sebagaimana dikutip Sputnik. Kepulauan Nansha adalah nama lain dari Kepulauan Spartly.
Shen menambahkan bahwa kelompok pesawat juga termasuk tanker dan pesawat AEW & C.
Menurut pejabat militer China, tujuan misi ini adalah untuk meningkatkan supremasi udara dan taktik pertahanan.
Klaim teritorial Beijing atas Kepulauan Spratly, yang diyakini kaya akan cadangan minyak dan gas, bertentangan dengan klaim Filipina, Taiwan, Malaysia, Brunei dan Vietnam.
Pada tanggal 12 Juli, pengadilan arbitrase di Den Haag memutuskan bahwa tidak ada dasar klaim Beijing untuk wilayah yang luas di Laut China Selatan.
Keputusan ini diambil setelah Filipina mengajukan gugatan pada Januari 2013 yang mengatakan Beijing telah melanggar Konvensi PBB tentang hukum Laut dengan tindakan di Laut China Selatan.