Kecelakan advanced jet trainer (AJT) Hawk Angkatan Udara India yang terjadi Kamis 4 Agustus 2016 lalu adalah yang keempat dalam delapan tahun terakhir. Kecelakaan terjadi di pangkalan udara Kalaikunda di Benggala Barat, India.
India telah menempatkan pesanan untuk total 123 Hawk AJT. Sebanyak 24 pesawat telah disampaikan oleh perusahaan kedirgantaraan BAE Systems Inggris dalam kondisi jadi, sedangkan Hindustan Aeronautics Limited yang berbasis Bengaluru mendapat lisensi untuk menghasilkan pesawat yang tersisa.
Hawks dilantik untuk memenuhi kebutuhan IAF memiliki pesawat latih canggih untuk pelatihan pilot tempur karena mereka berfungsi sebagai jembatan antara pesawat latih subsonik dan jet tempur supersonik seperti Sukhoi-30 MKI, Mirage 2000, Jaguar dan varian MiG. Pilot melaksanakan tahap akhir dari pelatihan mereka pada Hawks selama satu tahun di Bidar di Karnataka.
Sebagaimana ditulis Hindustan Times 5 Agustus 2016, kecelakaan Hawk India pertama terjadi pada bulan April 2008, hanya dua bulan setelah IAF melantik pesawat. Hal ini diikuti oleh kecelakaan lain pada Mei 2011.
IAF menyimpulkan faktor kesalahan manusia menjadi alasan untuk kedua kecelakaan. Sementara pesawat ketiga jatuh pada bulan Juni 2015. Untungnya, pilot berhasil keluar dari pesawat dengan aman pada semua kasus.
Hampir 100 pesawat IAF telah terlibat dalam kecelakaan sejak tahun 2007 dengan empat adalah Hawk yang terjadi selama delapan tahun terakhir.
Hawks merupakan pesawat latih dengan avionik modern, sistem navigasi canggih dan menampilkan multi-fungsi untuk memudahkan pelatihan pilot. Fitur lain termasuk video rekam kokpit, head -up display dan komputer misi. Hawks dapat dimodifikasi untuk pesawat tempur ringan untuk pertempuran udara dan serangan darat.
Baca juga: