India dan Prancis kembali dikabarkan salah satu langkah lebih dekat untuk membuat kesepakatan pengadaan 36 jet tempur Rafale.
Menteri India Pertahanan Manohar Parrikar dalam jawaban tertulis untuk parlemen mengatakan kedua belah pihak telah sepakat untuk menandatangani Inter-Governmental Agreement (IGA), langkah penting untuk menyelesaikan kesepakatan senilai US$9 miliar untuk tiga lusin jet tempur Prancis.
“Kedua belah pihak juga sepakat untuk membentuk sebuah Inter-Governmental Agreement (IGA) untuk pasokan pesawat. Sebuah tim perunding telah dibentuk untuk menegosiasikan syarat dan ketentuan pengadaan 36 jet Rafale dan merekomendasikan rancangan perjanjian,” kata kementerian pertahanan India dalam sebuah pernyataan, mengutip Parrikar.
Ini adalah kali kesekian kabar yang menyebutkan kesepakatan jet tempur ini hampir selesai. Berulang kali kabar itu muncul tetapi selalu saja mentah lagi.
Parrikar mengatakan pesawat yang diperoleh akan memiliki fitur-fitur canggih seperti Active Electronicallya Scaned Array (AESA), pengisian bahan bakar udara dan peralatan perang elektronik canggih.
Kesepakatan juga menyangkut detail untuk persenjataan dan modifikasi pesawat Rafale lain, sementara rincian lebih lanjut dari offset dan harga pesawat masih sedang dibahas.
Menurut Defense News, beberapa perusahaan, termasuk Safran, MBDA dan Thales, akan bergabung dengan upaya mereka untuk menyediakan teknologi state-of-art di teknologi siluman, radar, dorong vectoring, rudal dan bahan untuk elektronik dan mikro-elektronik. Menurut laporan, 36 pesawat akan diberikan dalam waktu 36 bulan setelah penandatanganan kontrak.
India juga dilaporkan membeli sejumlah rudal rudal udara ke udara Mica, rudal udara ke darat SCALP, rudal udara luar visual Meteor dan amunisi presisi dipandu untuk 36 pesawat tersebut.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/06/19/dassault-rafale-vs-sukhoi-su-30mki-unggul-mana/