Serangan udara AS terhadap kelompok ISIS di Libya direncanakan akan dilakukan beberapa minggu tetapi tidak akan berubah menjadi kampanye selama berbulan-bulan.
Pada hari Senin 1Agustus 2016, Pentagon mengatakan pemerintah Libya yang diakui secara internasional Government of National Accord (GNA) meminta serangan udara presisi untuk membantu operasi Libya melawan ISIS di dekat kota Mediterania Sirte.
“Serangan udara cenderung bertahan dalam waktu minggu, bukan bulan,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan AS Jeff Davis, Selasa 2 Agustus 2016.
Davis menjelaskan bahwa serangan udara akan memungkinkan GNA untuk membuat langkah penting melawan ISIS di Sirte.
“Lamanya operasi ini akan diukur berdasarkan lamanya waktu yang diperlukan untuk mereka [GNA] untuk melakukan tujuan itu,” kata Davis.
Para pejabat pemerintah AS dan Libya selama ini telah membantah bahwa ada kehadiran pasukan AS di dekat Sirte. Serangan udara ini adalah putaran ketiga dilakukan terhadap ISIS di Libya sejak November.
ISIS menggunakan kesempatan kekacauan setelah penggulingan pemimpin Muammar Gaddafi 2011 untuk tumbuh. Kekacauan negara ini juga dikarenakan ulah negara-negara Eropa dan Amerika yang ikut campur urusan negara tersebut dengan menggulingkan Gaddafi atas nama kebebasan dan demokrasi.
Baca juga:
Kalau Mau Mendengar Gaddafi, Eksodus Jutaan Pengungsi Takkan Terjadi