Amerika Serikat menolak untuk mengungkapkan rincian pangkalan militer yang digunakan untuk melakukan serangan udara terhadap Libya karena alasan keamanan operasional.
Hal tersebut diungkapkan juru bicara Pentagon Michelle Baldanza kepada Sputnik pada Selasa 2 Agustus 2016 ketika ditanya tentang kemungkinan menggunakan pangkalan militer di Italia untuk kampanye baru-baru ini diluncurkan.
Menteri Luar Negeri Italia Paolo Gentiloni Selasa mengatakan tidak menutup kemungkinan memberikan akses ke pangkalan militer negara itu, khususnya Naval Air Station Sigonella, ke Washington untuk mendukung kampanye AS di Libya.
“Kami memiliki berbagai kemampuan di berbagai lokasi di wilayah yang akan memungkinkan kita untuk melaksanakan serangan udara tersebut,” kata Balzanza. “Keamanan operasional menghalangi saya memberikan rincian lebih lanjut, tapi saya dapat memberitahu Anda bahwa operasi dilakukan dengan pemberitahuan yang tepat dan koordinasi negara-negara mitra kita.”
Seperti diberitakan sebelumnya pada hari Senin 1 Agustus 2016 Departemen Pertahanan AS mengumumkan bahwa militer AS telah melakukan serangan udara terhadap jihad Daesh di Libya atas undangan pemerintah Libya yang diakui internasonal Government Accord Nasional (GNA).
“Militer AS, di bawah Africa Command akan memberikan dukungan kepada pasukan GNA untuk merebut Sirte, dan serangan menggunakan pesawat udara berawak dan tak berawak terhadap target ISIS di Sirte,” tambah Baldanza.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/03/16/tempat-tempat-paling-dilarang-dikunjungi/