Korea Utara dikabarkan kembali menembakkan rudal balistik dari pantai timur Rabu 3 Agustus 2016. Kantor berita Yonhap melaporkan rudal itu diluncurkan dari provinsi Korea Utara dari Hwanghae-namdo menuju Laut Jepang.
Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari Korea Utara maupun Selatan terkait uji rudal tersebut.
Pyongyang telah meluncurkan sejumlah rudal dalam beberapa bulan terakhir, dan juga melakukan uji coba nuklir. Dunia internasional termasuk Amerika, Rusia, China, dan PBB mengutuk tindakan tersebut dan memberi sanksi baru yang keras kepada Pyongyang.
Korea Utara mengklaim telah mengembangkan hulu ledak nuklir miniatur yang bisa, secara teoritis, akan diluncurkan dengan rudal antarbenua.
Kemajuan rudal Utara ini yang mendorong Korea Selatan akhirnya sepakat untuk menginstal sistem pertahanan rudal Amerika Serikat yang dikenal sebagai Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).
Sebagai buntutnya, keputusan Korea Selatan itu mengundang protes dari China dan Rusia yang menyebut sistem rudal tersebut mengancam keamanan nasional mereka.
Korea Utara juga marah karena sikap Selatan dan uji rudal ini juga disebut sebagai respons atas THAAD. Jadi seperti ayam dan telur, tidak jelas siapa yang mendahului ketegangan di wilayah tersebut.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/02/22/bagaimana-sebenarnya-asal-muasal-korut-bisa-membuat-bom-nuklir/