Karena CIA ingin lebih banyak perempuan dalam jajarannya, agen mata-mata ini harus mencari tahu apa sebenarnya yang wanita inginkan dalam bekerja.
Dan ternyata berdasarkan pedoman perekrutan CIA, yang baru-baru ini dirilis MuckRock karena permintaan Freedom of Information dari Runa Sandvik menyebutkan perempuan ingin pengaturan kerja yang fleksibel dan manfaat yang baik.
Itu hanya salah satu kesimpulan CIA pada perempuan. Berikut ini beberapa hal lain yang terungkap
CIA mengatakan hanya melakukan satu penelitian dengan target wanita untuk perekrutan jadi mungkin ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan lagi.
Namun dalam gambaran penelitian, CIA mengatakan Internet adalah tempat pertama perempuan pergi ketika mencari pekerjaan. Mereka melihat di website perusahaan atau menemukan hal baru di Facebook dan LinkedIn.
Ketika memilih posisi, CIA mengatakan aspek yang paling penting bagi wanita adalah gaji. Faktor-faktor lain adalah tunjangan kesehatan, liburan dan cuti sakit, dan tunjangan pendidikan.
Ada hal lain yakni jadwal yang fleksibel, keseimbangan pekerjaan dan hidup, dan lingkungan kolaboratif. “CIA harus berkomunikasi menawarkan pengaturan kerja yang fleksibel dan manfaat yang baik,” kata panduan tersebut. “Dua faktor yang paling penting untuk wanita mencari pekerjaan.”
Namun CIA memiliki beberapa masalah persepsi untuk ditangani. Karena kebanyakan wanita (dan mungkin orang-orang) memiliki pemahaman tentang lembaga ini dari film dan buku panduan ini yang mengatakan “secara umum, wanita percaya CIA sebagai mata-mata, orang kulit putih berjas, tapi cerdas.”
Tapi, buku panduan ini mengatakan, perempuan positif melihat pemerintah sebagai “majikan yang lebih adil” dari pada sektor swasta, karena perempuan dan laki-laki digaji sama dan “menawarkan kesempatan yang sama untuk berkembang.”
Buku panduan memberikan dua hal positif dari pandangan wanita jika bekerja di CIA. Pertama berada di tempat kerja bergengsi dan menantang, dan memiliki kesempatan untuk bepergian. Tetapi ada 8 aspek negatif di panduan tersebut.
Salah satunya mereka takut bekerja di CIA itu akan mengganggu kehidupan keluarga dan bahwa bekerja di CIA akan menjadi komitmen seumur hidup. Wanita juga tidak suka harus pindah ke Washington, DC yang dalam pandangan mereka didominasi budaya laki-laki.
Untuk mengatasi ini, buku panduan CIA mengatakan badan tersebut harus pergi ke acara perempuan lebih profesional, menjangkau perempuan di perguruan tinggi, dan mempertimbangkan menggunakan perekrut perempuan bila memungkinkan.
Ia juga mengatakan iklan harus berbicara tentang ibu yang bekerja dan menekankan isu-isu keseimbangan kerja dan hidup, “yang sangat penting untuk banyak wanita.” Iklan juga harus menggunakan kata mencari wanita yang berpenampilan biasa dan bukan wanita yang terlihat seperti model.
Inilah iklan rekrutmen yang digunakan CIA hari ini.
Sumber: Busisness Insider
Baca juga: