Entah benar-benar mengeluh atau bermaksud sombong, tetapi F-35 Lightning II disebut sangat siluman hingga justru pilot menghadapi tantangan yang tidak biasa. Mereka mengalami kesulitan berpartisipasi dalam beberapa jenis latihan.
Selama latihan baru-baru ini di Mountain Home Air Force Base, Idaho, skuadron F-35 ingin berlatih menghindari ancaman sistem pertahanan permukaan ke udara. Masalahnya, tidak ada satupun sistem di darat yang mampu melacak pesawat ini.
“Jika mereka tidak pernah melihat kami, mereka tidak bisa menargetkan kita,” kata Letnan Kolonel George Watkins, Komandan 34th Fighter Squadron di Hill Air Force Base, Utah sebagaimana dikutip Air Force Times Minggu 31 Juli 2016.
F-35 terpaksa kembai ke transponder mereka yang digunakan untuk identifikasi FAA, sehingga senjata anti-pesawat bisa melacak pesawat.
“Kami pada dasarnya mengatakan kepada mereka di mana kami berada dan berkata, ‘Hei, coba tembak kami,'” katanya. Dia menambahkan bahwa tanpa transponder “kemungkinan besar kita tidak akan mengalami satupun kerugian dari ancaman SAM ketika berlaih di Mountain Home. ”
“Ketika kita pergi untuk melatih, itu benar-benar perjuangan yang tidak adil untuk orang-orang yang menjadi lawan simulasi,” lanjut Watkins. “Kami sudah kagum dengan apa yang bisa kita lakukan ketika kita pergi melawan musuh geneasi keempat dalam lingkungan pelatihan kami, di udara dan di darat.”
Watkins mengatakan ia dapat menerbangkan empat F-35 dan mereka bisa mencakup begitu banyak daratan dengan sensornya, “Begitu banyak darat dan begitu banyak wilayah udara. Dan F-15 atau F-16, atau siapa pun yang menjadi musuh simulasi atau ancaman udara, mereka tidak tahu di mana kita berada dan mereka tidak bisa melihat kita dan mereka tidak dapat menargetkan kita. ”
Varian F-35 Angkatan Udara akan membuat penampilan pertama di latihan Red Flag di Nellis Air Force Base, Nevada, pada bulan Januari 2017. Sementara F-35B Korps Marinir yang telah mencapai kemampuan operasional awal sudah berpartisipasi dalam latihan tersebut tahun ini.
Baca juga:
