EROPA-AMERIKA LENGAH

Analis mengatakan bahwa investasi lanjutan Moskow di sektor kapal selam serangan ini berbeda dengan apa yang dilakukan pada kekuatan darat dan udara Rusia yang bisa dikatakan masih lebih banyak mengandalkan senjata usang era Perang Dingin.
“Dalam struktur angkatan laut Rusia, kapal selam adalah andalan untuk kekuatan tempur angkatan laut,” kata Magnus Nordenman, Direktur Atlantic Council’s trans-Atlantic security initiative di Washington
“AS dan NATO belum fokus pada operasi anti-kapal selam akhir-akhir ini, dan mereka telah membiarkan keterampilan yang memburuk.”
Kelengan Amerika dan NATO ini telah memungkinkan kebangkitan Rusia dengan cepat. Para pejabat militer Barat dan Amerika baru melakukan langkah setelah menyadari Rusia telah mengepung.
“Saya tidak berpikir banyak orang memahami cara Rusia memandang NATO dan Uni Eropa sebagai ancaman eksistensial,” kata Laksamana Ferguson dalam sebuah wawancara.
Di Naples, Italia di markas operasi Angkatan Laut Amerika Serikat Eropa, termasuk Armada Keenam, komandan untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade mendeteksi pergerakan kapal selam Rusia melalui titik choke maritim yang memisahkan Greenland, Islandia dan Inggris, atau yang dikenal dengan G.I.U.K. Gap, yang selama Perang Dingin penting untuk pertahanan Eropa.
Ini merupakan jalur selebar ratusan mil yang harus dilewati kapal selam untuk bisa mencapai Atlantik. Dan untuk memantau gerakan kapal selam di wilayah ini pada masa lalu pesawat anti-kapal selam Amerika ditempatkan di Naval Air Station Keflavik di Islandia yang berada di tengah-tengah celah tersebut. Tetapi pangkalan itu kemudian ditutup pada 2006. Angkatan Laut setelah itu bergantung pada pesawat pemburu kapal selam P-3 Orion yang melakukan operasi secara berkala di wilayah tersebut.

Sekarang, Angkatan Laut siap untuk menghabiskan sekitar US$ 20 juta untuk meng-upgrade kembali pangkalan di Keflavik untuk bisa digunakan sebagai rumah pesawat patroli maritim P-8A Poseidon. Uang ini merupakan bagian dari anggaran Europe Observari Initiative Pentagon yang pada terakhir diputuskan sebesar US$3,4 miliar atau empat kali lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Anggaran ini digunakan untuk menyebarkan kekuatan militer Amerika ke Eropa Tengah dan Timur untuk menghalangi pergerakan Rusia.
Pejabat Angkatan Laut menyatakan khawatir bahwa patroli kapal selam Rusia akan terus keluar melampaui Atlantik ke Mediterania dan Laut Hitam. Rusia memiliki satu port di Mediterania yakni di Tartus, Suriah, namun para pejabat Angkatan Laut AS mengatakan Moskow ingin membangun pangkalan lain yang mungkin di Siprus, Mesir atau bahkan Libya.
“Jika Anda memiliki kapal selam serangan Rusia berkeliaran Mediterania maka Anda ingin melacak itu,” kata Dmitry Gorenburg, spesialis militer Rusia di Pusat Analisis Angkatan Laut di Washington.
Bulan ini, Defense Advanced Research Projects Agency meluncurkan prototip kapal tanpa awak sepanjang 132 kaki yang didedikasikan untuk memburu kapal selam. Kapal yang sementara ini dikenal sebagai Sea Hunter ini dibuat dengan tujuan untuk berburu secara mandiri kapal selam dan ranjau hingga tiga bulan tanpa harus ke pangkalan.
Sekutu juga telah melakukan setengah lusin latihan anti-kapal selam tahun ini, termasuk latihan besar yang dijadwalkan akan berlangsung pada akhir musim semi dan disebut sebagai Dynamic Mongoose di Laut Utara. Latihan akan diikuti kapal selam Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, Norwegia, Polandia dan Amerika Serikat. Tak bisa dipungkiri, situasi panas membara justru muncul dari bawah samudera yang dingin.
Baca juga: