Operational Flight Program Combined Test Force di Pangkalan Udara Eglin, Florida menyelesaikan misi uji bersejarah pada sistem pesawat yang akan meningkatkan kehidupan dan kemampuan membunuh jet tempur F-15.
Untuk pertama kalinya pesawat yang dilengkapi dengan Advanced Display Core Processor II (ADCP II) diuji dalam penerbangan pesawat, pengisian bahan bakar di udara dan kemampuan mendarat di pangkalan berair dan tanah di Eglin.
“Kami tidak hanya unit pertama di Angkatan Udara Amerika, kami unit pertama di dunia yang menerbangkan teknologi ini,” kata Mayor. Justin Elliott, pilot uji coba yang melakukan penerbangan perdana pesawat dengan sistem baru ini sebagaimana dikutip Aerotech News Jumat 29 Juli 2016.
Sistem operasi komputer ADCP II mengontrol semua display, instrumen penerbangan, kemampuan caution dan warning, cooling and heating serta sistem senjata dan penargetan.
“Sistem ofensif dan defensif kami terus berkembang, kekuatan pemrosesan yang lebih diperlukan untuk mengendalikan mereka,” kata Elliott, Komandan 40th Flight Test Squadron F-15.
“Sudah lebih dari satu dekade sejak armada F-15 menerima prosesor sentral baru, kami telah menambahkan hampir US$ 10 miliar pada sensor, senjata dan sistem baru.”
Meskipun F-15 tertua Eglin berusia 30 tahun, prosesor yang dikembangkan Boeingini memungkinkan pesawat untuk tetap mampu bertempur hingga 2040.
“Prosesor ini akan memungkinkan kita untuk mendorong suite defensifbaru, display kokpit yang sama sekali baru, dan sejumlah besar penambahan teknologi masa depan di jet yang bahkan belum pernah dirancang sebelumnya,” kata Elliott. Sederhananya, Elliott menjamin usia hanyalah angka jika bicara soal F-15 tetapi tidak mempengaruhi kemampuannya.
“Aku kasihan jet tempur musuh pertama yang akan bertemu dengan F-15 ADCP II. Mereka akan kecewa dan sakit,” katanya.
Teknologi ADCP II akan memunculkan efek domino dari upgrade F-15 yang akan meningkatkan radar dan sistem peringatan kemampuan untuk seluruh armada F-15.
“F-15 sedang mengalami lonjakan modernisasi dalam sejarah pesawat terbang,” kata Letnan Kolonel Michael Lynch, komandan Operational Flight Program Combined Test Force Operational Flight Program (OFP CTF).
“Di atas ACDP II, program utama kami mencakup kemampuan datalink, infrared search and track sensor dan kemampuan perang elektronik defensif.”
OFP CTF terdiri dari aircrew, insinyur, manajer program, dan analis, teknologi informasi, pemeliharaan, dan personil keamanan. Mereka juga bekerjasama dengan unit pangkalan lainnya.
“Kami tulang punggung yang menjamin F-15 terus menjadi tulang punggung yang menyediakan kemampuan tempur kekuatan udara Amerika,” kata Lynch
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2015/12/19/f-15-vs-su-35-menang-siapa/