Rusia sangat puas dengan kinerja tempur dari helikopter bersenjata generasi baru yang menunjukkan kinerja baik saat digunakan oleh pasukan Irak.
Rusia membutuhkan untuk bisa mengekspor senjata dan bukti bahwa helikopter ini bisa sangat bagus di tangan Irak menjadi titik penting untuk mendapatkan penjualan besar selanjutnya..
Pada pertengahan tahun 2016 Rusia telah memesan 17 Mi-28NE dan 16 helikopter tempur Mi-35M ke Irak dengan sekitar 20 lebih telah datang. Irak telah memuji kinerja tempur serta pengiriman yang cepat.
Semua ini dimulai pada pertengahan 2014 ketika Irak mendapat serangan besar dari ISIS hinga membutuhkan lebih banyak helikopter dan harus datang dengan cepat. Rusia melangkah maju dan berjanji mengirim peralatan militer secepatnya.
Rusia memenuhi janji itu dan pada awal bulan November telah menyampaikan 12 dari 28 helikopter transportasi bersenjata Mi-35M dan tiga dari 15 helikopter tempur Mi-28NE.
Beberapa peluncur roket self-propelled juga dikirim awal. Meski kurang dibutuhkan beberapa peluncur kembar rudal anti-pesawat SA-16 / 18 juga dikirim dengan cepat dan beberapa kendaraan anti-pesawat Pantsir-S1.
Semua ini adalah bagian dari pesanan besar yang pada awalnya diharapkan untuk dihabiskan dalam beberapa tahun. Pada akhir 2012 Irak sepakat untuk membeli senjata dan peralatan militer dari Rusia senilai US$4,2 miliar.
Kesepakatan itu kemudian dibatalkan selama beberapa bulan karena tuduhan korupsi tetapi awal 2013 kesepakatan itu kembali dilanjutkan dan bahwa beberapa item utama, seperti 30 helikopter tempur Mi-28NE dan hingga 50 sistem anti pesawat Pantsir-S1 (SA-22) akan dikirimkan sebelum akhir 2013.
Irak menikmati peralatan Rusia karena beberapa alasan. Salah satunya Rusia bisa ‘mentoleransi’ negara lain dalam pengadaan senjata miliknya. Selain itu Irak telah menggunakan senjata Rusia selama beberapa dekade hingga banyak dari mereka yang sudah sangat akrab dengan teknologi Rusia.
Yang paling senjata Rusia ini mudah digunakan dan lebih toleran dalam hal pemeliharaan yang tidak begitu baik. Sementara meski senjata Barat lebih aman untuk digunakan dan lebih dapat diandalkan, mereka lebih mahal dan membutuhkan operator dan pengelola lebih terampil.
Mi-28N “Night Hunter” adalah helikopter tempur segala cuaca yang dikembangkan dari era tahun 1980-an Mi-28A, dengan menambahkan FLIR (malam sensor vision), optik pertempuran malam, dan dua kru.
Mi-28 yang menjadi dasar adalah helikopter seberat 11,6 ton yang bisa membawa 1,6 ton roket dan rudal. Pesawat ini juga memiliki meriam 30mm. Kokpit lapis baja untuk dua awak dan helikopter memiliki sistem penanggulangan rudal (chaff dan flare), GPS, head up display, laser designator, dan peralatan lainnya.
Mi-28N memiliki kecepatan tertinggi 300 kilometer per jam dan jangkauan terbang 1.100 kilometer. Sorti biasanya berlangsung dua jam atau lebih. Helikopter ini dapat membawa sampai 16 rudal anti-tank (dengan jarak hingga delapan kilometer).
Helikopter juga dapat membawa roket 80mm, bom, atau bahan bakar untuk berbagai tambahan.
Mi-28 telah diproduksi dalam jumlah kecil sejak tahun 1990-an tapi Mi-28N adalah model yang paling canggih, setara dengan tempur Amerika AH-64D (yang sedikit lebih ringan). Versi pertama dari Mi-28N ditunjukkan pada tahun 1996, meskipun produsen, Mil, tidak siap untuk menawarkan untuk dijual sampai tahun 2004.
Sementara Mi-35 adalah versi ekspor dari versi terbaru dari helikopter tempur Mi-24. Ini adalah helikopter tempur 12 ton yang juga memiliki area kargo yang dapat menampung hingga delapan orang atau empat tandu.
Mi-24/35 dapat membawa roket, rudal bom, dan meriam otomatis dan digunakan oleh lebih dari 30 negara dan memiliki reputasi yang cukup baik untuk keandalan. Desain didasarkan pada helikopter transportasi Mi-8. Irak membawa Mi-28NE beraksi pada awal tahun 2015 dan segera memesan lebih.
Dengan kinerja yang memuaskan ini, Mi-28N dan Mi-35 merupakan bentuk kemenangan Rusia di Irak.