Jepang mengupgrade sistem pertahanan rudal Patriot PAC-3 untuk pengamanan Olimpade yang akan digelar di Tokyo tahun 2020. Upgrade untuk menambahkan jangkauan dan akurasi untuk mencegat rudal balistik Korea Utara yang semakin canggih.
Reuters mengutip empat sumber yang mengetahui rencana tersebut melaporkan Jumat 29 Juli 2016, langkah ini merupakan upgrade yang paling signifikan untuk sistem pertahanan rudal Jepang dalam satu dekade dan merupakan bagian dari peningkatan belanja militer di kawasan itu, di mana ketegangan geopolitik meningkat.
Peluncuran Missile Segment Enhancement ini bisa menjadikan dua kali lipat dari kisaran rudal PAC-3 saat ini untuk sekitar 30 km (19 mil), kemungkinan akan dimulai tahun depan.
“Upgrade PAC-3 diperlukan untuk melawan Musudan,” kata salah satu sumber, mengacu pada rudal balistik jarak menengah Pyongyang.
Korea Utara pada bulan Juni menguji tembak dua roket Musudan. Pertama gagal, tapi yang kedua bisa melakukan perjalanan 400 km (250 mil), lebih dari setengah jalan menuju pantai barat daya Jepang dan mencapai ketinggian 1.000 km yang cukup untuk memberikan hulu ledak dengan jangkauan lebih dari 3.000 km (1.800 mil).
Para ahli mengatakan bahwa uji ini menggambarkan kemajuan teknologi rezim Pyongyang, yang juga mengembangkan senjata nuklir.
Menempatkan satu langkah lebih dekat untuk dapat melawan hulu ledak yang bisa bergerak ke target dengan kecepatan beberapa kilometer per detik, akan terlalu cepat untuk baterai PAC-3 saat ini. Padahal sistem ini menjadi baris terakhir pertahanan serangan rudal.
Militer Korea Selatan mengoperasionalkan sistem yang lebih tua yakni PAC-2 dan memiliki program untuk menggantinya dengan sistem PAC-3 pada tahun 2018, kata seorang pejabat kementerian pertahanan Korea Selatan.
Pasukan AS yang berbasis di negara itu juga berencana untuk meng-upgrade baterai PAC-3 untuk melindungi bisa menutup wilayah Seoul, Korea Selatan.
Seiring dengan tes rudal dan nuklir Korea Utara, ketegangan di Asia sedang didorong oleh sengketa teritorial yang sedang berlangsung antara Cina dan Jepang di Laut Cina Timur, dan antara China dan beberapa negara Asia Tenggara di Laut China Selatan.
China dengan cepat memodernisasi angkatan bersenjatanya, untuk melawan Poros Asia Amerika Serikat ‘.
Sumber-sumber militer kepada Reuters mengatakan Komite Olimpiade Internasional telah memutuskan olimpiade 2020 akan digelar di Tokyo. Hal ini akan membantu membuka dana untuk upgrade PAC-3 meskipun ada keterbatasan anggaran militer.
Jepang juga mempertimbangkan untuk membeli Terminal High Altitude Area Defense, , atau THAAD, sistem anti-rudal, yang Washington dan Seoul telah sepakat untuk menyebarkan di Korea Selatan awal bulan ini.
Upgrade Patriot kemungkinan akan menjadi tambahan untuk pertahanan rudal balistik Jepang di luar THAAD atau sistem serupa.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/03/28/10-senjata-paling-berbahaya-milik-jepang/
Jepang juga memiliki kapal perusak Aegis yang berpatroli di Laut Jepang yang sarat dengan rudal pencegat dan dirancang untuk memukul proyektil yang masuk. Jepang juga sedang mengembangkan versi baru Standard Missile 3 (SM-3) dengan Amerika Serikat yang dirancang untuk menghancurkan hulu ledak balistik dalam ruang angkasa, meskipun belum ada keputusan resmi dibuat.
PAC-3 ini dikembangkan oleh Lockheed Martin Corp dan kontraktor pertahanan terbesar Jepang Raytheon Co, Mitsubishi Heavy Industries (MHI), akan mulai bekerja pada upgrade sistem ini di bawah lisensi setelah April tahun depan. MHI akan meng-upgrade 12 baterai pada tahun pertama, dan 12 di tahun berikutnya.
“Kementerian Pertahanan belum membuat pengumuman apapun mengenai hal ini, sehingga sebagai perusahaan komersial kami tidak dalam posisi untuk berkomentar,” kata juru bicara MHI.
Raytheon tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar, sementara juru bicara Lockheed mengatakan perusahaan memiliki “sejarah bekerja panjang dan sukses dengan industri Jepang dalam produksi sistem rudal PAC-3 di bawah lisensi”.
Baca juga:
