More

    Coba Kejar Ketertinggalan dengan AS, Rusia Siapkan Satelit Mata-Mata Baru

    on

    |

    views

    and

    comments

    Kementerian Pertahanan Rusia berencana untuk meluncurkan sistem satelit mata-mata baru untuk meningkatkan kemampuan pengintaian dari Angkatan Pertahanan Aerospace.

    Koran Kommersant pada Kamis 28 Juli 2016 memberikan beberapa rincian tentang sistem pengawasan orbital baru yang sedang dikembangkan untuk Departemen Pertahanan Rusia.

    Sistem baru, terdiri dari tiga satelit baru kelas Razdan yang dijadwalkan akan diluncurkan ke orbit antara 2019 dan 2024 dari Kosmodrom Plesetsk. Sistem ini akan menggantikan satelit optik-elektronik kelas Persona yang saat ini digunakan oleh militer Rusia. Satelit baru sedang dikembangkan dan pusat produksi TsSKB-Progress.

    Sayangnya, sangat sedikit informasi yang telah dipublikasikan tentang kemampuan satelit pengawasan baru ini.  Kommersant melaporkan bahwa Razdan akan menampilkan perbaikan yang signifikan atas kemampuan pendahulunya, termasuk saluran radio aman kecepatan tinggi baru. Satelit kedua dan ketiga juga diharapkan memiliki fitur optik baru dengan diameter lensa 2 meter.

    Pendahulu Razdan,  yakni tiga satelit 14F137 Kelas Persona diluncurkan antara 2008 dan 2015. Satelit pertama hilang pada tahun 2008 karena kesalahan teknis. Perangkat kedua dan ketiga  diluncurkan pada Juni 2013 dan Juni 2015 bekerja dengan sempurna dan rumor mengatakan bahwa mereka sedang aktif digunakan dalam operasi anti-teroris Rusia di Suriah untuk memberi citra operasional sangat rinci untuk kebutuhan militer untuk operasi intelijen di Suriah.

    Sebelum tahun 2000-an dan peluncuran Persona, militer Rusia terpaksa mengandalkan satelit usang Soviet yang dirancang dengan umur pendek dan, metode berbasis kapsul primitif dalam menangkap citra.  Selama periode ini, militer dibiarkan tanpa kemampuan untuk memantau operasional pertempuran secara real-time.

    Menurut para ahli militer berbicara kepada surat kabar online independen Svobodnaya Pressa, peluncuran satelit baru diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan pengawasan ruang angkasa militer Rusia.

    Viktor Murakhovsky, pensiunan kolonel angkatan darat dan anggota dewan ahli  Komisi Industri Militer Rusia mengakui bahwa dalam hal intelijen optik-elektronik Rusia telah jauh di belakang Amerika.

    “Di AS,” Murakhovsky mencatat, “satelit militer berada di bawah Badan Intelijen Nasional. Organisasi ini memiliki anggaran yang terpisah, yang ukurannya setara dengan sekitar sepertiga dari seluruh anggaran militer Rusia. Ini akan memberikan Anda indikasi skala pendekatan AS. ”

    Menurut analis pertahanan ini, “Amerika telah mencapai hasil yang luar biasa dalam penciptaan satelit  baik dalam desain dan dalam penciptaan matriks digital resolusi tinggi (matriks dengan resolusi 36 megapixel telah dianggap usang), serta di bidang optik, dan sintesis yang disebut sebagai pencitraan multispektral. Satelit militer kami bahkan tidak dekat dengan indikator ini, dan ini adalah sesuatu yang kita harus akui.”

     

    Rusia juga tertinggal dari AS dalam jumlah satelit yang beroperasi. Menurut Murakhovsky stelah runtuhnya Uni Soviet, Amerika Serikat memiliki 11-12 satelit optik-elektronik di ruang angkasa pada waktu bersamaan, beberapa dari mereka mampu memantau daerah yang menarik bagi militer AS secara real time.

    Ahli menjelaskan bahwa kemampuan multispektral AS, yang memungkinkan mereka untuk beroperasi di rentang optik  serta dalam modus inframerah dan ultraviolet, memungkinkan satelit untuk melihat meski kondisi berawan, hujan, kabut, dan cuaca buruk lainnya.

    Baca juga:

    http://www.jejaktapak.com/2016/05/27/inilah-skenario-perang-us-army-ketika-satelit-as-dihancurkan/

    Gambar yang muncul dari pencitraan multispektral juga memungkinkan para perencana militer untuk mengidentifikasi peralatan militer yang terletak di bawah pohon, semak-semak, dan yang ditutupi oleh kamuflase jaring. Mereka bahkan memungkinkan untuk mengidentifikasi beberapa struktur dan fasilitas bawah tanah.

    “Kami tidak memiliki data yang tepat tentang resolusi yang tepat dari satelit modern AS. Tapi gambar dari ruang angkasa yang telah kita lihat memungkinkan kita untuk berbicara tentang resolusi sekitar 20-30 cm per pixel. Seseorang dapat dengan jelas melihat ke bawah dengan resolusi ini. itu adalah hasil dari sistem operasi Amerika 7-8 tahun yang lalu. ”

    Menurut Murakhovsky, operasi anti-teroris Rusia di Suriah secara signifikan lebih mudah untuk dilaksanakan jika angkatan bersenjata negara itu memiliki akses ke jenis peralatan pengawasan ruang angkasa yang dimiliki AS.

    “Pada tanggal 10 Mei, Presiden Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan pejabat industri pertahanan militer  di mana ia mengatakan bahwa operasi di Suriah telah mengungkapkan beberapa masalah dalam penggunaan senjata kami. Putin memerintahkan para pejabat untuk melakukan investigasi menyeluruh tentang masalah ini. Beberapa kelemahan tersebut bisa dihilangkan jika kita memiliki satelit dengan resolusi tinggi dan matriks multi-spektral. ”

    Pada saat yang sama, Murakhovsky mengatakan, Rusia memiliki potensi besar, karena bersama dengan AS menjadi satu-satunya negara dengan kemampuan optical-elektronik canggih. “China sekarang bekerja pada penciptaan sendiri satelit pengintaian, tetapi mereka belum memiliki kemampuan elektronik optik,” tambahnya.

    Sementara itu, Mikhail Alexandrov, seorang peneliti senior di Moscow State Institute of Pusat Hubungan Internasional ‘untuk Studi Militer-Politik, menyarankan bahwa di bidang satelit optik-elektronik, Rusia mendapatkan keuntungan dari pengalaman yang diperoleh selama periode Soviet.

    “Pada era Soviet, kami memiliki jaringan yang luas dari satelit pengintai  elektronik optik. Mereka mungkin telah kalah dengan rekan-rekan Amerika mereka dalam hal beberapa karakteristik mereka, tetapi pada prinsipnya mereka bekerja dengan baik,” kata analis.

    Baca juga:

    Ruang Angkasa Makin Rentan, Rusia Sukses Uji Rudal Anti-Satelit

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this