
Tapi sejauh ini China belum terlihat mengembangkan bomber jarak jauh baru. Kenapa bisa begitu? Jawabannya mungkin propulsi atau mesin. China meskipun beberapa tahun ini telah berjuang keras untuk mampu membangun mesin jet yang handal tetapi faktanya belum menghasilkan sesuatu yang handal untuk masuk ke produksi. Awal tahun ini, pemerintah China mengakui bahwa teknologi mesin mereka tidak siap untuk prime time. Kementerian Pertahanan China mengatakan kepada Reuters bahwa ada “kesenjangan ” antara teknologi militer China dibanding beberapa negara maju.
Namun, China telah membuat perkembangan teknologi mesin jet sebagai prioritas. Menurut konsultan kedirgantaraan Galleon Group yang berbasis di Shanghai -sebagaimana dikutip oleh Reuters-diperkirakan Beijing akan menghabiskan US$ 300 miliar selama 20 tahun ke depan pada program mesin pesawat sipil dan militer. Menurut berbagai sumber, perusahaan kedirgantaraan China telah mempekerjakan insinyur asing dan mantan personel angkatan udara untuk bekerja pada pengembangan mesin, menurut Reuters.
“Itu berarti bahwa ada kemungkinan Beijing pada akhirnya akan mampu membangun mesin jet sendiri. Setelah itu terjadi-kita baru akan melihat China akan berjuang untuk membangun bomber baru mereka,” tulis Dave Majumdar di National Interest, Jumat 1 April 2016.