Front An-Nusra, kelompok yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida mengumumkan pemutusan hubungannya dengan Al-Qaida/
Di dalam satu pesan video, pemimpin Front An-Nusra yang dikenal dengan nama Abu Muhammad Al-Jolani, mengumumkan Kamis 28 Juli 2016 bahwa kelompoknya tidak lagi menjadi bagian dari Al-Qaida, dan mengganti namanya menjad Jabhat Fateh Ash-Sham yang berarti Front Penakluk Levant.
Tindakan itu dilakukan hampir satu pekan setelah Amerika Serikat dan Rusia mengumumkan bahwa An-Nusra akan selalu dipandang sebagai kelompok teroris, dan sepakat untuk melancarkan serangan terhadap kelompok tersebut.
Di dalam pesannya yang ditayangkan melalui televisi, Al-Jolani mengatakan tindakan itu diambil agar Barat tidak memiliki dalih untuk menyerang rakyat Suriah/
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan pengumuman Front An-Nusra tersebut boleh jadi merupakan praktek untuk pemberian nama baru.
Menurut stasiun televisi Al-Arabiya, Al-Qaida memberitahu An-Nusra bahwa kelompok itu dapat memutuskan hubungan organisasi dengan Al-Qaida global untuk memelihara persatuannya dan melanjutkan perangnya di Suriah.
Front An-Nusra mengumumkan pembentukannya pada 23 Januari 2012. Pada Novembre 2012, media Barat menyatakan An-Nusra adalah sayap kekuatan gerilyawan yang paling berhasil. Sepuluh hari kemudian, Amerika Serikat memasukkan Front An-Nusra ke dalam organisasi teroris.
Pada awal 2015 beredar laporan bahwa Qatar dan negara lain Teluk berusaha membuat Front An-Nusra memisahkan diri dari Al-Qaida, setelah itu mereka akan mendukung keuangan Front An-Nusra.
Kini, banyak pengamat menyampaikan pesimisme mengenai pemisahan diri tersebut, yang dapat medongkrak dukungan segar buat kelompok yang diberi nama baru itu.