Karena lingkungan tugas yang beragam dan misi rahasia yang sering dijalani komunitas pasukan khusus AS akan menerima sebuah platform paling inovatif dan canggih.
Bermitra dengan Submergence Group LLC, Lockheed Martin akan mengembangkan hingga tiga Dry Combat Submersibles (DCS) atau kapal selam tempur kering untuk Komando Operasi Khusus Amerika Serikat atau US Special Operations Command (USSOCOM) selama lima tahun ke depan dengan per kontrak senilai US$166 juta.
Kapal selam mini ini beratnya sekitar 30 ton dan ditujukan sebagai kendaraan yang akan mengangkut personel pasukan khusus seperti Navy SEAL, ke daerah operasi mereka dari bawah air.
Sebagaimana dikutip Business Insider Selasa 25 Juli 2016, meskipun konsep ini tidak baru, DCS akan menjadi upgrade yang signifikan dari swimmer delivery vehicle (SDV) yang sudah ada dalam di layanan. Lockheed Martin mengklaim bahwa DCS akan memiliki daya tahan lebih lama dan memiliki kemampuan untuk beroperasi di perairan yang lebih dalam.

Selain itu, DCS akan memiliki kemampuan untuk membawa hingga enam personel tidak termasuk pilot dan navigator untuk lebih dekat ke tujuan sebelum mereka harus turun ke dalam air.
Berbeda dengan SDV yang terisi air DCS akan benar-benar kering sehingga penumpang tidak terus-menerus berada di air dan mengandalkan secara peralatan selam.
Di dalam DCS, operator akan dapat menggunakan Underwater Telephone (UWT) dan radio UHF untuk komunikasi. Begitu mereka tiba di tempat tujuan, operator akan dapat mengunci diri keluar dan mulai melakukan pendaratan.
Kendaraan ini mirip dengan Advanced SEAL Delivery System (ASDS) yang pernah dikembangkan tetapi akhirnya ditinggalkan setelah mengalami sejumlah masalah, termasuk baling-baling internal yang bising serta sumber daya yang lemah.
Meskipun rincian DCS masih terbatas kapal ini bisa mencapai kedalaman 328 kaki, beroperasi selama 24 jam dan memiliki jangkauan sekitar 45 mil laut pada keepatan 3 knot.