Korea dan Amerika Serikat mengadakan pembicaraan tingkat tinggi pertama mereka di Washington, terkait transfer teknologi jet untuk proyek pengembangan jet tempur Seoul yang juga didukung Indonesia.
Departemen Pertahanan Nasional Korea Selatan mengatakan kedua pihak membahas persimpangan penting dari kebijakan keamanan asing dan nasional pada kerjasama teknologi pertahanan, termasuk isu-isu yang berkaitan dengan transfer teknologi untuk proyek KF-X.
Sebagaimana dilaporkan Korea Times Rabu 27 Juli 2016, pertemuan itu adalah pertemuan tingkat tinggi pertama dari Defense Technology Strategy & Cooperation Group (DTSCG), yang diikuti pembicaraan tingkat kelompok kerja yang diadakan pada bulan Maret. DTSCG didirikan tahun lalu berdasarkan kesepakatan antara kepala pertahanan kedua negara.
Menurut seorang pejabat kementerian selama pertemuan Selasa, delegasi Korea, yang dipimpin oleh Wakil Menteri Pertahanan Hwang In-mo dan Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Ekonomi Lee Tae-ho, menekankan perlunya untuk transfer teknologi kunci dari Amerika Serikat untuk keberhasilan proyek KF-X.
Sebagai tanggapan, delegasi AS, yang dipimpin oleh David Shear, asisten menteri pertahanan untuk urusan keamanan Asia dan Pasifik, dan Gottemoeller, wakil dari negara untuk pengawasan senjata dan keamanan internasional, mengatakan kedua pihak akan terus membahas masalah ini.
Pejabat itu menambahkan bahwa rincian tentang teknologi apa yang akan ditransfer atau tidak ditentukan selama pertemuan.
Baca juga:
Siaran pers bersama dari kedua belah pihak juga mengatakan, “Delegasi AS memberikan gambaran transfer senjata konvensional dan kebijakan perdagangan pertahanan regional.”
Proyek KF-X senilai 8,5 triliun Won dibangun Korea untuk menggantikan armada tua F-4 dan F-5. Pemerintah Korea akan membeli 120 jet pada 2032.
Proyek ini melanjutkan dengan bantuan dari perusahaan pertahanan AS, Lockheed Martin, yang berjanji untuk mentransfer teknologi yang digunakan dalam pesawat tempur siluman F-35 sebagai imbalan untuk pembelian 40 F-35 oleh Korea yang ditandatangani pada bulan September 2014.
Pada awal Desember, pemerintah AS menyetujui pengalihan 21 teknologi. Sementara empat teknologi kunci tidak diberikan yakni radar active electronically scanned array radar, electronic optics targeting pod, infrared search and radio frequency jammer serta infrared search and tracking system.
Baca juga: