NATO Tak Siap Hadapi Kapal Selam Rusia

NATO Tak Siap Hadapi Kapal Selam Rusia

Sepanjang Perang Dingin dari akhir abad 20, peperangan anti-kapal selam atau anti-submarine warfare (ASW)  adalah prioritas bagi Barat.  Menyusul jatuhnya Uni Soviet, kekuatan NATO dalam sektor ini menurun dan tidak siap untuk melawan ancaman dari armada yang modern Rusia.

Dalam laporan terbaru dari Center for Strategic & International Studies. menyebutkan bahwa organisasi, hubungan, intelijen, dan kemampuan yang pernah mendukung jaringan ASW kuat di Atlantik Utara dan Laut Baltik tidak ada lagi.

“Dua hal telah terjadi,” kata sejarawan angkatan laut Norman Polmer saat berbicara kepada Defense News. “Pertama, kapal selam [Rusia] lebih tenang, dan, kedua, kami telah membongkar sebagian besar kemampuan ASW kami.”

Sistem anti-kapal selam termasuk sensor stasioner bawah air, pesawat patroli jarak jauh, kapal selam, dan kapal permukaan telah terdegradasi.

Laporan ini merekomendasikan bahwa semua negara NATO harus berkontribusi meningkatkan kemampuan kemampuan anti-kapal selam, khususnya Inggris, yang telah mengalami penurunan kekuatan angkatan laut secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

“Royal Navy mungkin pada titik terendah,” tulis laporan itu dengan menunjuk pada 2011 mereka mempensiun pesawat patroli jarak jauh Inggris, dan kapal induk terakhirnya pada tahun 2014.

Amerika Serikat memang memiliki armada terbesar dalam aliansi, tetapi mereka tersebar di seluruh dunia. Dengan Asian pivot  yang dikumandangkan Presiden Barack Obama, banyak dari kekuatan Angkatan Laut AS ditempatkan di Pasifik. Dengan fokus Pentagon di Laut China Selatan, hanya sebagian dari kemampuan ASW yang digelar di Eropa.

Prancis memiliki armada terkuat di Eropa, tapi lebih banyak fokus di Mediterania, dan kurang memperhatikan Atlantik Utara atau Baltik.

“Intinya adalah ya, ASW NATO menurun,” kata Jerry Hendrix, seorang pensiunan kapten Angkatan Laut yang bergabung dengan Center for New American Security kepada Defense News. “Kami berada di tempat yang buruk berkaitan dengan kebangkitan bawah air Rusia.”

Salah satu kapal selam Rusia yang selama ini disebut sebagai ancaman paling berbahaya adalah kapal selam nuklir K-560 Severodvinsk kelas Yasen. Ini adalah salah satu kapal selam paling canggih Rusia.

Dilengkapi dengan pengurangan kebisingan dan peralatan perang elektronik canggih, kapal selam juga  dipersenjatai dengan rudal jelajah jarak jauh, rudal jelajah anti-kapal, torpedo, dan ranjau, kapal dapat melakukan perjalanan hingga 35 knot.

Baca juga:

http://www.jejaktapak.com/2016/04/14/kelas-yasen-vs-virginia-vs-seawolf-menang-siapa/