8 Bulan ke Depan, India Tak Punya Kapal Induk
INS Vikramaditya

8 Bulan ke Depan, India Tak Punya Kapal Induk

India menganggap dirinya sebagai negara adidaya baru, tetapi tidak memiliki satupun kapal induk operasional saat ini. Satu-satunya kapal induk mereka  INS Vikramaditya, baru akan siap melaut delapan bulan lagi karena sedang menjalani pemeliharaan.

Lebih mengkhawatirkan, INS Vikramaditya dengan bobot 44.570 ton akan menjadi satu-satunya kapal induk mereka selama enam hingga  tujuh tahun ke depan.

Dalam laporannya diajukan di DPR pada hari Selasa, CAG mengatakan kapal induk INS Vikrant yang dibangun di dalam neger mengalami keterlambatan lama dan baru akan siap paling cepat 2023. Kapal seberat  40.000 ton masih dibangun di  Cochin Shipyard.

Tidak ada yang mampu memproyeksikan kekuatan tempur di laut lepas seperti kapal induk yang bisa melepaskan jet tempur dan rudal terhadap musuh.

Hal ini terlihat jelas bagaimana Angkatan Laut AS bisa leluasa melakukan serangan ke manapun karena memiliki 10 kapal induk Kelas Nimitz yang dikerahkan ke seluruh dunia. China juga memvisualisasikan kapal induk sebagai “simbol dari bangsa yang besar”.

Angkatan Laut India telah menuntut tiga kapal induk, masing-masing untuk beroperasi di  barat dan timur, dengan yang ketiga di berada dalam perbaikan pada waktu tertentu. Namun laporan CAG, menyebutkan perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi INS Vikrant yang buruk menjadikan India baru akan memiliki dua kapal induk paling cepat 2023.

Selain itu, armada MiG-29K yang India memesan 45 pesawat dari Rusia senilai US$ 2 miliar untuk INS Vikramaditya dan INS Vikrant  juga penuh dengan masalah karena cacat pada airframes, mesin RD-33 MK dan fly-by-wire systems. Akibatnya, serviceability atau ketersediaan operasional MiG-29K disebut sangat menyedihkan yakni hanya 15,93 persen hingga 37,63 persen.

INS Vikrant,  pertama kali disetujui Mei 1999 dengan konstruksi dimulai pada bulan November 2006. Angkatan Laut India awalnya yakin menerima kapal ini pada Desember 2018.

“INS Vikrant belum memiliki sistem penerbangan dan rudal permukaan ke udara Barak-8 saat itu. Tapi kami berencana melakukan uji coba laut dari 2.018 dan seterusnya, “kata seorang perwira senior sebagaimana dikutip Times of India Rabu 27 Juli 2016.

Bahkan jika kapal induk disampaikan oleh 2018-2019, tidak akan dapat mengoperasikan MiG-29K dari dek tanpa kompleks penerbangan, atau dapat secara efektif melindungi dirinya sendiri tanpa sistem rudal Barak-8.

Baca juga:

http://www.jejaktapak.com/2015/11/09/ins-vikramaditya-mimpi-terburuk-india/