Lumba-Lumba Pemburu Ranjau
Pada tahun 1960, Angkatan Laut AS memulai studi pertama pada lumba-lumba. Pada awalnya, studi terbatas pada pengujian bagaimana lumba-lumba yang begitu hidrodinamik dengan upaya menerapkan temuan terhadap peningkatan kinerja torpedo.
Namun, pada tahun 1967 Program Mamalia Marinir Angkatan Laut AS berkembang menjadi sebuah proyek besar. Program, yang masih berlangsung hingga saat ini mulai melatih lumba-lumba untuk berburu ranjau. Dalam kasus perburuan ranjau, lumba-lumba dilatih untuk mencari ranjau bawah air dan melepaskan pelampung di lokasi yang ditemuki tersebut hingga memungkinkan Angkatan Laut secara aman bisa menyingkirkannya.
Selama Perang Irak pada tahun 2003, operasi lumba-lumba berhasil membersihkan lebih dari 100 ranjau di pelabuhan Umm Qasr. Selain itu, lumba-lumba telah dilatih untuk menjaga pelabuhan terhadap penyelam musuh. Ketika seorang penyelam mendekati, lumba-lumba terlatih akan menempatkan pelampung ke punggung seseorang yang menyeret mereka ke permukaan. “Hewan ini dirilis hampir setiap hari ke laut terbuka, dan sejak program ini dimulai, hanya beberapa hewan belum kembali,” menurut Angkatan Laut.