AS Tolak Rusia Masuk Koalisi Anti-ISIS
F-15 Amerika di Pangkalan Incirlik /USAF

AS Tolak Rusia Masuk Koalisi Anti-ISIS

Brett McGurk, utusan khusus koalisi pimpinan AS melawan ISIS menyatakan Washington tidak percaya kepada Moskow dan tidak akan memungkinkan Rusia bergabung dengan aliansi militer 45 negara.

McGurk berkunjung ke Uni Emirat Arab untuk membahas tentang kampanye koalisi guna memastikan kekalahan ISIS di Irak dan Suriah. Koalisi ini dibangun pada tahun 2014 dan terdiri dari 45 negara-negara anggota.

Rusia, telah beroperasi di luar koalisi, meluncurkan kampanye militer setelah September lalu ISIS bertanggungjawab atas jatuhnya pesawat penumppang Airbus A321 Rusia di atas Semenanjung Sinai.

Berbicara dengan Sky News Arabia dan dikutip Sputnik Minggu 24 Juli 2016 McGurk mengatakan bahwa AS telah mengesampingkan partisipasi Rusia dalam kampanye yang sedang berlangsung. Dia menjelaskan bahwa Washington “tidak percaya” Moskow, karena mendukung pemerintah Suriah baik secara material dan militer.

Sementara itu, Amerika mendukung pemberontak untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

McGurk mencatat bahwa Amerika tetap berkoordinasi dengan Moskow dalam serangan udara termasuk pada posisi kelompok militan al-Nusra Front yang menjadi sasaran Rusia.

Namun, ia melanjutkan, Rusia harus menekan kepemimpinan Suriah untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata yang sekarang berlaku. Menurutnya, pasukan Suriah secara teratur melanggar gencatan senjata.

Gencatan senjata itu ditengahi oleh AS dan Rusia pada 27Februari 2016. ISIS dan al-Nusra Front tidak masuk dalam gencatan senjata hingga tetap diserang.

Baca juga:

Apakah Koalisi Islam Benar-Benar Sanggup Bertempur di Suriah?