Kebakaran besar teradi di dekat pangkalan NATO di Turki barat. Pihak berwenang sedang menyelidiki kebakaran sebagai akibat dari tindakan sabotase anti-Amerika.
Api mulai berkobar Minggu 24 Juli 2016 malam di Turki barat dan merambat melalui wilayah hutan dan dengan cepat mendekat ke pangkalan militer NATO karena tiupan angina kencang.
CNNTurk melaporkan api mengancam sejumlah daerah penduduk. T24 News melaporkan. bahwa dicurigai ada sabotase anti-Amerika yang muncul setelah percobaan kudeta Erdogan.
https://www.youtube.com/watch?v=06AA1NTODJ4
Api mengancam pangkalan Land Command (LANDCOM) NATO di Sirinyer, Izmir, Turki. LANDCOM bertugas mendukung tentara AS untuk meningkatkan waktu reaksi dan unit dilengkapi dengan kemampuan untuk menanggapi krisis internasional.
Meskipun Washington mempertahankan sebagian besar senjata nuklirnya di luar di Turki, yang terdiri dari hingga 90 senjata nuklir taktis, stoke senjata ini disimpan di pangkalan udara Incirlik dan tidak ada senjata seperti pemusnah massal dilaporkan disimpan di pangkalan Izmir.
Pasukan pemadam kebakaran yang mengerahkan pesawat dan helikopter belum bisa menguasai api.
Kebakaran terjadi setelah usaha gagal dari militer untuk menggulingkan pemerintah Erdogan pekan lalu. Menteri Laber menciptakan kegemparan ketika ia mengatakan pada selama wawancara dengan televisi Haberturk yang mengatakan bahwa “AS berada di balik kudeta.”
Pernyataan ini, dikecam Departemen Luar Negeri AS diikuti ancaman dari Perdana Menteri Turki Binali Yidlirim bahwa Ankara akan pergi berperang dengan “negara” yang mendukung Fethullah Gulen yang secara menunjuk ke Amerika Serikat, tempat di mana Gulen tinggal..
AS telah berulang kali memberitahu Turki bahwa mereka tidak bisa mengekstradisi Fethullah Gulen, di bawah hukum AS tanpa bukti yang cukup.
Sebuah jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa hanya 17% dari Turki melihat Amerika Serikat sebagai sekutu menandakan ada sikap anti Amerika yang lebih besar sedang tumbuh.
